AS Tak Akan Menerapkan Lockdown Meski Varian Delta Mengganas

Internasional057 views

Inionline.id – Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), Dr Anthony Fauci, memperkirakan bahwa AS tidak akan lagi menerapkan lockdown meskipun penyebaran cepat virus Corona (COVID-19) varian Delta telah memicu lonjakan kasus beberapa waktu terakhir.

Seperti dilansir Reuters, Senin (2/8/2021), Fauci tetap memperingatkan bahwa ‘situasinya akan semakin memburuk’ dengan varian Delta memicu lonjakan kasus Corona di wilayah AS.

Dalam wawancara dengan program televisi ABC‘This Week’, yang disiarkan Minggu (1/8) waktu setempat, Fauci menegaskan AS telah memiliki persentase yang cukup bagi orang-orang yang divaksinasi Corona untuk menghindari lockdown.

“Saya pikir kita tidak akan melihat lockdown. Saya pikir kita memiliki cukup persentase orang di negara ini — tidak cukup untuk menghancurkan wabah — tapi saya meyakini cukup untuk tidak membawa kita ke dalam situasi seperti musim dingin lalu. Tapi situasinya akan semakin memburuk,” cetus Fauci.

Diketahui bahwa tahun lalu, AS menerapkan lockdown di wilayahnya untuk menekan penyebaran Corona.

Analisis Reuters menyebutkan bahwa jumlah rata-rata kasus baru Corona yang dilaporkan secara nasional di AS telah meningkat hampir dua kali lipat dalam 10 hari terakhir. Jika negara-negara bagian AS tidak menerapkan lockdown kembali, penyebaran varian Delta masih bisa mengancam perekonomian.

Di AS, vaksin Corona tersedia secara bebas bagi siapa saja yang berusia 12 tahun ke atas, namun iming-iming seperti uang tunai, mobil baru dan insentif lainnya tetap gagal mendorong sepertiga populasi negara itu untuk divaksinasi.

“Jika Anda melihat pertambahan jumlah kasus, angka rata-rata tujuh hari telah naik secara substansial,” sebut Fauci yang merupakan Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional.

“Kita memiliki 100 juta orang di negara ini yang memenuhi syarat untuk divaksinasi, yang tidak divaksinasi. Kita melihat wabah di kalangan yang tidak divaksinasi,” imbuhnya.

Sekitar 58 persen warga AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Corona. Tingkat vaksinasi di AS bervariasi tergantung negara bagiannya, seperti mencapai 76 persen di Vermont yang tergolong tinggi hingga mencapai 40 persen di Mississippi yang tergolong rendah.

Setelah menurun selama berminggu-minggu, jumlah warga AS yang divaksinasi mulai kembali meningkat.

“Sisi baiknya adalah orang-orang mulai sadar akan hal ini dan ini mungkin menjadi titik krisis bagi mereka yang selama ini meragukan. Itulah yang sangat perlu terjadi jika kita ingin meredakan varian Delta ini, karena kita sekarang memiliki banyak kasus di negara ini,” sebut Direktur Institut Kesehatan Nasional, Francis Collins.