Dahlan Iskan Menyoroti Keuangan BUMN Karya

Politik057 views

Jakarta, Inionline.id – Mantan menteri BUMN Dahlan Iskan menyoroti kondisi keuangan BUMN karya yang dalam keadaan sulit. Hal tersebut terlihat dari dari laporan keuangan tahunan yang baru saja dirilis perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah tersebut.

PT Waskita Karya (Persero) Tbk, misalnya, mengalami rugi hingga Rp7,3 triliun. Padahal, pada 2019 perseroan berhasil mengantongi laba bersih Rp 938 miliar.

Kemudian, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang labanya terpangkas dari Rp2,28 triliun menjadi kurang dari Rp185,76 miliar, dan PT PP (Persero) yang turun dari Rp819,4 miliar menjadi Rp128,7 miliar.

“Sudah agak lama para pengamat ekonomi memprediksi: BUMN kelompok infrastruktur tinggal tunggu waktu, sulit atau sulit sekali,” terang Dahlan dalam laman pribadinya DI’s Way, dikutip Senin (5/4).

Menurut Dahlan, pembangunan infrastruktur beberapa tahun terakhir, seperti jalan tol, membuat perusahaan-perusahaan tersebut mengalami kesulitan pendanaan.

“Ketika bencana tahap 1 datang, harapan tinggal pada obligasi, medium term notes (MTM) dan sejenisnya. Tapi pemilik obligasi pun tahu mana perusahaan yang masih bisa cari pinjaman bank dan mana yang sudah mentok,” imbuhnya.

Bahkan, jika menggunakan opsi rights issue di pasar modal, BUMN tetap punya batasan menjual saham ke publik, yaitu 50 persen saja.

“Perkiraan saya, merosotnya kinerja keuangan mereka sebagian besar akibat kemakan bunga tinggi,” ujarnya.

Dahlan khawatir para direksi dan komisaris perusahaan tersebut justru tak merasa khawatir dengan keuangan perusahaan mereka. Sebab, berbeda dengan swasta, perusahaan tersebut bukan milik mereka melainkan milik negara.

Di samping itu, masih ada jalan keluar bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Waskita misalnya dapat menjual jalan tol. “Tapi siapa yang mau beli dalam kondisi sulit begini,” tanyanya.