Inionline.id – China melaporkan kematian pertama akibat COVID-19 usai delapan bulan tak pernah ada laporan kematian karena penyakit itu. China saat ini sedang berjuang untuk mengendalikan kebangkitan wabah Corona.
Dilansir AFP, Kamis (14/1/2021) lebih dari 20 juta orang diisolasi di bagian utara China dan satu provinsi telah menyatakan keadaan darurat. Hal ini karena jumlah kasus Corona harian meningkat setelah berbulan-bulan melaporkan hanya segelintir kasus harian.
China sebagian besar telah berhasil mengendalikan wabah Corona melalui serangkaian lockdown (penguncian) yang ketat dan pengujian massal. Tetapi 138 kasus infeksi baru Corona dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional pada hari Kamis (14/1) – jumlah kasus harian tertinggi sejak Maret tahun 2020 lalu.
Tidak ada rincian yang diberikan oleh otoritas kesehatan tentang kematian terbaru, kecuali bahwa itu terjadi di provinsi Hebei, di mana pemerintah telah menutup beberapa kota.
Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang – pusat wabah terbaru.
Xingtai yang bertetangga, yang berpenduduk tujuh juta orang, juga telah ditutup sejak Jumat (8/1) lalu, seperti halnya lima juta orang di kota Langfang.
Tidak ada kematian akibat Corona yang dilaporkan di China daratan sejak Mei tahun lalu, dan jumlah kematian resmi sekarang mencapai 4.635.