Hari Aids Sedunia Ke-31 Kota Bogor, Doa Seorang Ibu Warnai Meriahnya Seremonial

Bogor, Inionline.Id – Komisi Penanggulangan Aids Daerah (KPAD) Kota Bogor bersama Rumah Sakit Marzuki Mahdi (RSMM) Kota Bogor menggelar perayaan hari AIDS sedunia ke-31 yang di gelar di Rumah Sakit Marzuki Mahdi, Jalan. DR. Sumeru No.114, RT.02/RW.01, Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, pada Kamis (19/12/19).

Tampak hadir Direktur Utama RSMM,  Dr. Bambang Eko Sunaryanto,Sp.KJ,MARS, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Daerah Pemilihan Kota Bogor, Iwan Suryawan S. Sos, dan perwakilan RSUD Kota Bogor, Dr. Yeti Haryati.

Dalam Sambutannya, Bambang Eko menekankan dua hal kepada para peserta yang hadir khususnya para Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) bahwa yang pertama adalah untuk terus meminum obat Antiretroviral (ARV), hal tersebut dikarenakan untuk selalu dan terus menjaga kebugaran serta kesehatan para ADHA maka konsumsi obat ARV tersebut jangan sampai terputus.

“Yang ke-2 bapak berpesan kepada para anak-anak untuk tetap semangat setiap hari, itu penting karena akan berpengaruh positif untuk kita semua,” kata Bambang.

Iwan Suryawan selaku Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dan juga penggiat senior HIV/AIDS di Kota Bogor menyatakan bahwa semua masyarakat Kota Bogor harus menumbuhkan rasa empati terhadap permasalahan HIV/AIDS.

“Seluruh elemen harus terlibat dari mulai masyarakat, pihak rumah sakit, pelayanan kesehatan seperti puskesmas, bahkan sampai pengusaha untuk bersama-sama menumbuhkan kepedulian dan empati untuk pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS khususnya kepada anak-anak dan ibu rumah tangga,” tegas Iwan.

Menurutnya, hal ini penting karena upaya tersebut adalah tindakan preventif yang bertujuan agar tidak terjadi penambahan kasus baru HIV/AIDS di Kota Bogor.

“Sosialisasi, penyuluhan, menemukan, serta mengobati akan terus kami jalani selaku penggiat HIV/AIDS di Kota Bogor dibantu beberapa pihak, khususnya untuk anak-anak dimana kami akan berupaya agar mereka para ADHA bisa tumbuh, berkembang, seperti layaknya anak-anak normal pada umumnya,” tutur Iwan.

Jelang tahun 2020 ini pun tak lupa Iwan memberikan informasi bahwa penguatan para kader Warga Peduli AIDS (WPA) Kota Bogor di 68 kelurahan akan semakin ditingkatkan dimana tujuannya adalah menekan pertumbuhan angka kasus HIV/AIDS baru di Kota Bogor.

Pada kesempatan ini juga terdapat seorang Ibu selaku orang tua asuh salah satu anak pengidap HIV dengan inisial RY menceritakan pengalamannya selama 3 tahun bahwa merawat seorang ADHA merupakan tantangan yang harus disertai dengan keikhlasan.

“Kalau sudah Diare dan sakit, biasanya si anak ini saya langsung bawa ke RSMM untuk penanganannya, orang tua anak ini sudah meninggal keduanya baik ayah maupun ibunya,” ujar RY.

Awal perjumpaan RY dengan ADHA tersebut juga terjadi di sebuah rumah sakit di Kota Bogor dimana waktu itu kondisi si anak sangat memprihatinkan.

“Aku sih berharapnya anak ini sehat terus, tanpa obat, tapi gimana ya ?, anak ini kan harus minum obat seumur hidup, sehari dua kali di jam 6 pagi dan jam 6 sore,” tutup RY. (JC)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *