Inionline.id – Garam, dalam sebuah pesan singkat yang beredar luas dianggap sebagai penanganan pertama gangguan maag. Sejumput garam yang diisap perlahan disebut dapat menimbulkan rasa nyaman di lambung.
“Asam akan ternetralisir sifat basa pada garam. Asam lambung bersifat membantu pencernaan tapi sangat merusak jika berlebihan. Segera netralisir asam lambung dengan menghisap garam,” tulis pesan tersebut.
Dokter spesialis saluran cerna dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, membantah kebenaran berita tersebut. Garam justru berisiko memperburuk gangguan mag yang tengah kambuh pada pasien.
“Konsumsi garam bisa meningkatkan produksi asam lambung, yang memperberat penyakit saluran cerna yang dialami pasien. Jika sakit maag kambuh, pasien sebaiknya segera mengonsumsi obat antasida atau anti asam untuk mengendalikan produksi asam lambung,” kata dr Ari.
Lebih lanjut, dr Ari menjelaskan tindakan pertolongan pertama pada pasien maag yang gangguannya sedang kambuh.
1. Tetap tenang
Tetap tenang memungkinkan pasien tidak berisiko jatuh atau mengalami kecelakaan lain saat menahan perasaan tidak sakit dan tidak nyaman. Pasien bisa duduk atau memilih posisi lain yang memudahkannya tetap rilek dan tenang.
2. Minum air hangat
Menurut dr Ari, air yang diberikan sebaiknya tidak bersuhu terlalu panas atau dingin. Air bersuhu hangat bisa membantu menimbulkan rasa nyaman di perut saat terjadi gangguan maag.
3. Konsumsi obat antasida
Obat antasida yang dijual bebas bisa diminum kapan saja saat gangguan maag melanda. Obat ini bersifat menetralkan asam yang bisa mengurangi gejala gangguan tersebut.
4. Pilih makanan yang lembut dengan rasa netral
Yang dimaksud rasa netral adalah tidak terlalu asam, asin, atau pedas dengan tekstur yang lembut. Rasa yang cenderung bland menurunkan risiko peningkatan produksi asam lambung. Sebelum makan sebaiknya konsumsi obat anti sekresi yang menghambat produksi asam lambung.
Bagus berirata nya..menambah wawasan unk saya