Batu, IniOnline.id – Perhimpunan Tempat Ibadah Tridharma (P.T.I.TD) merayakan ulang tahunnya ke-50. Perayaan ulang tahun berlangsung di Batu-Malang, Jawa Timur, Senin (19/03), bersamaan gelaran Musyawarah Nasional (MUNAS) P.T.I.TD dan MARTRISIA (Majelis Rohaniawan Tridharma Indonesia).
Dirjen Bimas Buddha Caliadi berharap P.T.I.TD menjadi sumber inspirasi dalam pembentukan wawasan dan pembinaan kerukunan, khususnya di internal umat Buddha.
“P.T.I.TD dan MARTRISIA adalah organisasi yang cukup besar, maka harus selalu menjadi sumber inspirasi dalam pembentukan wawasan dan pembinaan kerukunan intern umat Buddha,” pesannya.
Caliadi juga berharap Munas P.T.I.TD dan MARTRISIA menghasilkan rumusan pemikiran dan rencana kerja untuk perkembangan Buddha Dharma di Indonesia.
Di hadapan peserta Munas, Caliadi mengingatkan tentang pentingnya kaderisasi. Menurutnya kaderisasi diperlukan agar keberlangsungan organisasi dapat terjamin karena sudah mempersiapkan “embrio”. Embrio ini nantinya siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan organisasi dan dapat menjalin kemitraan dengan pemerintah.
“Semoga pengurus baru P.T.I.TD maupun MARTRISIA nanti mampu melaksanakan program kerja yang diharap lebih mengutamakan pembinaan masyarakat Buddha yang mengacu pada AD/ART,” ucap Caliadi di hadapan 196 peserta dari seluruh Indonesia.
Ketua Umum P.T.I.TD dan MARTRISIA Ongko Prawiro mengatakan Munas ini juga dalam rangka memperingati 100 tahun bapak Tridharma.
Sementara Ketua Panitia Gunawan melaporkan bahwa munas akan memilih Ketua P.T.I.TD dan MARTRISIA untuk masa jabatan 2018/2023.
“P.T.I.TD menginginkan perubahan untuk lebih maju dan mendukung siapapun yang terpilih sebagai ketua baru nanti. Jangan ada perpecahan karena ego masing-masing,” ucap Gunawan.
Tampak hadir juga sejumlah tokoh P.T.I.TD dari sejumlah daerah, antara lain: Maria (Riau); Candra Husein, Joki Prima, dan Ciharun (Palembang); Eki Karundeng (Manado); dan David Hermanjaya (Jawa Tengah). (kemenag/na)
