Kurangnya Jam Tidur Bisa Membuat Seseorang Menjadi Lebih Mudah Marah

Kesehatan257 views

Inionline.id – Selama ini, kurang tidur selalu dihubungkan dengan berbagai masalah yang dialami oleh seseorang. Hal ini diketahui bisa membuat seseorang menjadi pemarah atau produktivitas kerja yang menurun.

Dilansir dari Medical Xpress, penelitian baru mengungkap bahwa membatasi tidur bisa memunculkan rasa marah. Hal ini diungkap oleh penelitian dari American Academy of Sleep Medicine.

Hasil temuan ini diperoleh melalui analisis buku harian dan eksperimen laboratorium. Peneliti menganalsisi buku harian dari 202 mahasiswa yang mencatat tidur mereka, penyebab stres setiap hari, dan kemarahan selama satu bulan.

Hasil awal penelitian mengungkap bahwa seseorang jadi mudah marah dibanding biasanya pada satu hari setelah mereka kurang tidur. Hal ini secara konsisten ditemui oleh peneliti.

Selain dengan analisis buku harian, tim peneliti juga melakukan eksperimen laboratorium yang melibatkan 147 anggota masyarakat. Partisipan ditugasi secara acak baik untuk tidur dalam jadwal yang tetap atau mengurangi tidur hingga hanya lima jam selama dua hari. Pada percobaan ini, kemarahan coba diukur berdasar paparan pada suara bising yang mengganggu.

Berdasar percobaan, diketahui bahwa seseorang yang tidur dengan jam tetap bisa beradaptasi pada suara bising dan cenderung tidak marah setelah dua hari. Sebaliknya, seseorang yang kurang tidur mengalami peningkatan kemarahan karena suara bising dan sulit menyesuaikan diri.

“Hasil temuan ini penting karena memberi bukti hubungan yang kuat bahwa kurang tidur meningkatkan kemarahan dan frustrasi seiring waktu,” terang Zlatan Krizan dari Iowa State University di Ames, Iowa.

“Lebih lanjut, hasil buku harian mahasiswa mengungkap bahwa efek ini terjadi pada kehidupan setiap hari berupa meningkatnya rasa marah di siang hari setelah mereka kurang tidur,” sambungnya.