Nadiem Makarim: Kurikulum Darurat Sederhanakan Kompetensi Dasar Hingga 75%

Pendidikan057 views

Inionline.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengeluarkan kurikulum darurat khusus masa pandemi virus korona (covid-19). Mendikbud Nadiem makarim menyebut kompetensi dasar dalam kurikulum darurat telah disederhanakan secara drastis.

“Kurikulum darurat adalah kurikulum 2013 yang disederhanakan secara cukup dramatis,” ujar Nadiem dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Kepala Daerah seluruh Indonesia tentang Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, secara daring, Rabu, 2 September 2020.

Pengurangan kompetensi dasar ini bahkan mencapai 75 persen. Nadiem memberi contoh pengurangan kompetensi dasar untuk beberapa mata pelajaran.

“Pengurangan kompetensi dasar misal matematika ada 18 sampai 67 persen, bahasa Indonesia 38 hingga 75 persen, dan fisika pengurangannya 18 sampai 36 persen,” sambung Nadiem.

Nadiem meminta seluruh pihak tidak kaget dengan penyederhanaan ini. Dia pun menjamin penurunan kompetensi dasar tidak akan menurunkan kualitas kurikulum pendidikan.

“Kenyataannya pakar-pakar di Kemendikbud, pakar guru penggerak yang hebat dari dalam maupun luar Kemendikbud, bahkan dari luar negeri telah menyusun kurikulum darurat ini. Kita punya tim yang punya kompetensi sangat baik dalam standar global,” jelasnya.

Dia memastikan kompetensi yang tersisa merupakan bagian yang esensial. Sehingga materi pelajaran tidak lagi melebar.

Untuk itu dia meminta para guru beradaptasi. Guru harus mampu mendalami apa yang esensial dari pembelajaran di masa pandemi ini, sekaligus mempertimbangkan pelajaran yang menjadi prasyarat pendidikan di tahun berikutnya.

“Kita mengeluarkan kurikulum darurat ini untuk membantu guru dan anak-anak. Bukan untuk memaksa transformasi kurikulum. Jadi kalau kepala dinasnya atau kepala sekolah ingin menerapkan, silakan dan ini 100 persen legal,” ungkap Nadiem.