Inionline.id – Dua orang wartawan di Kolombia tewas ditembak orang tak dikenal setelah meliput kegiatan karnaval. Keduanya bekerja untuk situs berita bernama Sol Digital yang berbasis di kota utara Fundacion di pantai Karibia.
“Mereka diidentifikasi sebagai Leiner Montero Ortega (37) dan Dilia Contreras Cantillo (39),” kata Andres Serna, kepala polisi di departemen Magdalena seperti dilansir dari AFP, Senin (29/8/2022).
Saat ditembak, kedua wartawan itu sedang dalam perjalanan kembali ke Fundacion dari kota Santa Rosa de Lima, tempat meliput festival jalanan. Serna menyebut ada orang lain yang juga terluka, tetapi tidak merinci apakah itu seorang jurnalis juga.
Polisi menduga penembakan terhadap 2 wartawan itu berawal dari pertengkaran di acara karnaval. Tetapi Free Press Foundation mendesak polisi untuk mempertimbangkan pekerjaan Leiner dan Dilia sebagai jurnalis saat mereka menyelidiki kejahatan tersebut.
Yayasan tersebut mengatakan bahwa tahun lalu ada 768 wartawan di Kolombia mengalami beberapa jenis kekerasan, termasuk pembunuhan.
Serna mengadakan pertemuan darurat para pejabat polisi di Fundacion, yang menurut pemerintah adalah salah satu yang terburuk di Kolombia dalam hal kekerasan, kemiskinan, aktivitas ekonomi pasar gelap dan lembaga-lembaga pemerintah yang lemah.
Sejak perjanjian damai dengan pemberontak sayap kiri FARC ditandatangani pada 2016, 10 wartawan di Kolombia telah tewas. Menurut Reporters without Borders Kolombia menjadi negara ketiga paling berbahaya bagi wartawan, setelah Venezuela dan Meksiko.
