Inionline.id – Afrika Selatan telah menyetujui vaksin sinovac China untuk melawan penyebaran COVID-19. Afrika Selatan diketahui saat ini tengah menghadapi gelombang infeksi ketiga.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada otoritas pengatur kami atas rasa urgensi mereka, termasuk mengurangi waktu penyelesaian untuk memproses aplikasi pendaftaran. (vaksin) COVID-19,” ujar Menteri kesehatan Afrika Selatan Mameloko Kubay dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Minggu (4/7/2021).
Lonjakan infeksi telah membuat rumah sakit kewalahan, terutama di kota utama Johannesburg. Serta membuat petugas kesehatan bekerja keras berjuang untuk menemukan tempat tidur yang cukup untuk pasien yang sakit kritis.
Rendahnya tingkat vaksinasi di Afrika Selatan disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya pemerintah harus menghancurkan 2 juta vaksin Johnson & Johnson yang terkontaminasi, birokrasi lambat, dan negara-negara kaya mengimunisasi warganya sendiri terlebih dahulu sementara negara berkembang menunggu dosisnya.
Presiden Cyril Ramaphosa telah mengimbau perusahaan obat barat dan pemerintah sekutu mereka untuk sementara mengesampingkan paten vaksin sehingga negara lain dapat memproduksinya.