Inionline.id – Topan Maysak yang melanda Korea Utara (Korut) menghancurkan hampir 60 jembatan dan menghancurkan lebih dari 2.000 rumah. Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan kerusakan itu telah mengganggu perencanaan pusat selama sisa tahun ini.
Dilansir AFP, Kamis (9/9/2020) Topan Maysak membawa hujan lebat selama berhari-hari ke pantai timur Korut minggu lalu, bahkan ketika negara itu masih belum pulih dari banjir sebelumnya dan minggu ini diikuti oleh Topan Haishen.
Bencana alam cenderung berdampak lebih besar di Korut karena infrastrukturnya yang usang, dan negara ini rentan terhadap banjir karena banyak gunung dan bukit telah lama digunduli.
Kerusakan tersebut mengharuskan pihak berwenang untuk “mengubah arah perjuangan kita setelah mempertimbangkan secara komprehensif tugas akhir tahun yang sedang berlangsung”, kata Kim Jong Un kepada komite utama Partai Buruh Korea yang berkuasa, menurut KCNA.
Belum ada rincian spesifik lagi dari Kim terkait bencana ini.
“Kami tidak takut pada apa pun,” kata Kang Chol Jin, seorang anggota partai pada acara di depan Istana Matahari Kumsusan.