Ribuan Pasien Meninggal Dunia, Korea Selatan Krisis Dokter

Internasional757 views

Inionline.id – Korea Selatan masih dihadapkan pada kekurangan jumlah dokter yang berbuntut pada kematian pasien.

Laporan Profesor Cheong Yooseok dari Universitas Dankook menyebut sebanyak 3.750 pasien meninggal sejak 2017 akibat penolakan rumah sakit. Rumah sakit menolak merawat pasien karena kekurangan dokter.

Pusat-pusat kesehatan terkenal di Seoul kewalahan menangani pasien karena wilayah lain kekurangan dokter. Jung Seung-pyo, pasien kanker esofagus, sampai harus terbang dari kampung halamannya di Pulau Jeju ke Seoul untuk operasi pada Juni 2023.

“Tidak ada dokter sama sekali di pulau ini yang dapat mengobati kanker kerongkongan. Semuanya sangat terkonsentrasi di Seoul,” ujar Jung seperti dilaporkan Strait Times.

Masalah krisis dokter sampai jadi isu di Pemilu Korea Selatan 2024. Presiden Yoon Suk-yeol berjanji mengatasi krisis dengan meningkatkan jumlah dokter.

Banyak pihak menganggap usulan ini sebagai “langkah populis” jelang Pemilu Majelis Nasional yang beranggotakan 300 orang. Saat ini Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang konservatif memang berkuasa, tapi Yoon berupaya merebut puluhan kursi yang dipegang saingannya, Partai Demokrat (Democratic Party).

Sementara itu, para dokter menentang usulan pemerintah dengan meningkatkan jumlah pendaftaran sekolah kedokteran sebanyak 2.000 kursi per tahun. Mereka menilai rencana itu tidak mengatasi akar permasalahan.

Kesenjangan gaji

Protes terjadi di mana-mana. Hampir 13 ribu penduduk dan pekerja magang protes dengan turut serta dalam pemogokan nasional sejak enam minggu lalu hingga sekarang.

Akar masalah krisis dokter selama ini adalah kesenjangan gaji. Gaji dokter di beberapa bidang penting jauh lebih rendah ketimbang gaji dokter spesialis dari luar, terutama mereka yang menjalankan prosedur kosmetik dan estetika.

“Banyak dokter muda yang menyerah menjadi mahasiswa kedokteran dan bekerja di industri kecantikan,” kata Cheong.

Bedah kosmetik makin berkembang begitu pula dengan pariwisata medis di Korea Selatan. Lebih dari 8 juta pasien asing datang antara 2009-2022. Mereka ingin mengakses operasi plastik, botox dengan harga terjangkau, pengencangan kulit, dan laser.

Bidang-bidang penting malah mengalami krisis. Paling parah bidang pediatrik di mana hanya 53 orang yang mendaftar dari 205 slot pediatrik di 2024.