Potensi Bahaya Bibit Siklon Tropis 96S di Selatan RI Diperingatkan Ahli

Iptek857 views

Inionline.id – Bibit Siklon Tropis 96S yang kini berada di selatan wilayah Indonesia diprediksi berkembang jadi siklon tropis yang biasanya memicu cuaca ekstrem di berbagai daerah makin liar.

“Update: status bibit siklon meningkat berubah jadi warna merah, yg berarti dalam waktu 24 jam dapat berubah menjadi siklon tropis. Posisi badai di selatan NTB. Waspada, lur!” ungkap peneliti klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin dalam unggahannya di Twitter atau X, Jumat (5/4).

Jika bibit siklon itu berkembang jadi siklon tropis, Erma memprediksi wilayah yang terdampak adalah terutama sekitar NTB.

“Daerah terdampak yg paling dekat tentu NTB dan Sumba, dg risiko alami angin kencang dan hujan persisten bahkan ekstrem. Selain itu, Jatim, Bali, Lombok, dan NTT, juga masuk area terdampak yg berisiko tinggi,” lanjut dia.

Menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), siklon tropis, yang disebut juga angin topan, merupakan badai yang berputar dengan cepat yang dimulai di lautan wilayah tropis, dengan kecepatan, ukuran, dan intensitasnya dapat bervariasi.

Diameter siklon tropis biasanya berkisar antara 200 hingga 500 km, namun dapat mencapai hingga 1.000 km. Sebelum resmi menjadi siklon tropis, badai ini masih berstatus bibit siklon dengan ukuran dan kecepatan lebih kecil.

“Siklon tropis merupakan bencana alam paling berbahaya kedua setelah gempa bumi,” kata WMO.

Dikutip dari situs Joint Typhoon Warning Center (JWTC), berikut beberapa tahapan status perkembangan siklon tropis:

+ Rendah atau Low: siklon tropis berpotensi tak berkembang dalam 24 jam.

+ Menengah atau Medium: siklon tropis bisa berkembang dan diperkirakan terjadi lebih dari 24 jam.

+ Tinggi atau High: siklon tropis sepertinya berkembang dalam 24 jam.

Seperti Seroja

Erma sebelumnya mengungkap Bibit Siklon Tropis 99S ini berpotensi menjadi badai seperti Seroja.

“Update: I reminder you to Seroja tropical cyclone. Please, be aware for the potential of 96S to become Seroja-like.”

“Catatan: ini jadi bukti potensi pembentukan bibit siklon dari laut Banda selalu terjadi setiap tahun, yg menunjukkan frekuensi ‘extreme event’ meningkat,” lanjut dia.

Peneliti BRIN ini juga memprediksi bibit siklon 96S dapat mencapai puncaknya pada 6 April 2024.

Seroja yang dimaksud adalah Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada April 2021. Korbannya tak tanggung-tanggung; ratusan orang meninggal, ribuan rumah terdampak banjir.

Badai ini bermula dari Bibit Siklon Tropis 99S.