Penumpang Padati Stasiun Pasar Senen H-7 Lebaran untuk Hindari Puncak Mudik

Berita857 views

Inionline.id – Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat mulai dipadati pemudik pada H-7 lebaran 2024 atau Idulfitri 1445 H, Rabu (3/4).

Beberapa pemudik memilih berangkat jauh-jauh hari guna menghindari puncak mudik lebaran yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 7-8 April.

Arif (24) yang hendak melakukan mudik seorang diri ke Brebes mengatakan sengaja mudik naik kereta sejak jauh hari guna menghindari kenaikan harga.

“Memang sengaja mengajukan cuti dan beli tiket dari awal bulan Maret guna menghindari kenaikan harga, karena sekarang sistemnya kan war ticket kaya beli tiket konser aja, jadi biar enggak kehabisan juga,” jelas Arif.

Ia mengaku ambil cuti dari H-7 sebelum lebaran guna menghindari kemacetan baik di Jakarta maupun di kampung halaman.

Arif yang juga merupakan pegawai swasta mengaku rindu kampung halaman. Dia berkata sudah lama tak pulang kampung karena kebijakan perusahaan yang baru memperbolehkan pegawai mudik lebaran tiap 2 tahun sekali.

Arif mengaku terbantu dengan sistem pembelian tiket yang lebih praktis serta terjadwal.

“Sistem pembelian tiket sudah ok, sih, khususnya untuk kita generasi milenial yang enggak perlu ribet lagi membludak mengantre untuk beli secara langsung,” jelas Arif.

“Cuma, kedepannya mungkin untuk pihak KAI lebih memperhatikan penumpang yang sudah berusia lanjut, terutama yang masih kurang paham teknologi,” lanjut dirinya.

Penumpang lain bernama Dani (34) yang mudik seorang diri ke Klaten mengaku berangkat dari jauh hari karena tidak ada pilihan.

Dirinya mengikuti program mudik gratis yang dijalankan pemerintah melalui Jasa Raharja. Program mudik gratis menggunakan kereta api hanya diadakan dua hari yaitu pada 2-3 April.

“Saya terbantu dengan mudik gratis ini, uang tiket bisa buat jajan anak. Selain itu, tiket yang bayar kan susah dapetnya ya cepet-cepetan juga,” jelas Dani.

Dani yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online mengatakan bahwa pendaftaran mudik gratis dilakukan pada awal Maret lalu. Peserta mudik gratis bisa memilih jadwal dan moda transportasi baik menggunakan bus atau kereta.

Dirinya baru akan kembali ke Jakarta pada 17 April. Hal ini sengaja dilakukan untuk menghindari puncak arus balik lebaran yang diprediksi akan terjadi pada tanggal 14 April.

Apabila dua penumpang lainnya telah menyiapkan tiket dari jauh-jauh hari, berbeda dengan Nanang (43) yang hendak mudik ke Nganjuk bersama istri dan putrinya.

Dirinya baru membeli tiket pada tanggal 2 April melalui aplikasi daring. Tiket dibeli dengan harga Rp400 ribu per orang.

“Kemarin baru dapat tiket tanggal 2 April, lumayan mahal sih tapi namanya juga musim mudik ya emang mahal,” jelas Nanang.

Sejak menetap di Jakarta tahun 1998 silam, Nanang selalu mudik tiap tahun. Karena itu ia merasa sudah terbiasa dengan kepadatan yang ada saat ini.

Putrinya yang baru berusia 8 tahun juga tidak merasa keberatan untuk mudik tiap tahun. Bahkan, menurut Nanang, justru putrinya yang kerap kali bertanya kapan mudik.

Nanang akan kembali ke Jakarta bertepatan dengan prediksi puncak arus balik lebaran yaitu tanggal 14 April. Ia mengatakan pilihan tanggal itu karena waktu libur yang terbatas.

Meskipun terjadi kepadatan penumpang, ternyata hal tersebut tidak berpengaruh banyak pada beberapa pramuantar di Stasiun Pasar Senen.

“Hari ini rame kuat kuatin aja, tadi saya udah naikin satu tapi masih muter lagi. Ya, kan, enggak semua mau pake porter juga,” ujar seorang pramuantar bernama Noval.