Pada Akhir Maret 2024, RS Unpad Siap Buka Layanan

Pendidikan857 views

Inionline.id – Pembangunan tahap pertama gedung Rumah Sakit Universitas Padjadjaran (Unpad) rampung. Rumah sakit yang berlokasi di kampus Jatinangor ini siap membuka layanan secara terbatas (soft launching) pada minggu terakhir Maret 2024.

Pembangunan tahap pertama RS Unpad akan menyediakan sekitar 200 tempat tidur. Pembangunan RS Unpad akan terus berlanjut melalui skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU).

Melalui skema KPBU ini, gedung tahap dua RS Unpad direncanakan akan menampung lebih banyak pasien. “Insyaallah nanti di akhir tahun, di kuartal ketiga (2024), kita akan launching untuk pembangunan gedung B dan gedung C,” kata Direktur Utama RS Unpad, Herry Herman, dikutip dari laman unpad.ac.id, Jumat, 22 Maret 2024.
Herry menjelaskan untuk operasional terbatas, RS Unpad akan membuka pelayanan rawat jalan (poliklinik), Instalasi Gawat Darurat, laboratorium, dan pelayanan farmasi. Pelayanan poliklinik meliputi spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan (obstetrik dan ginekologi), spesialis anak, serta diagnostik bedah, mata, THT, kulit dan kelamin, neurologi, dan rehabilitasi medis.

Pelayanan laboratorium yang dibuka meliputi patologi klinik, patologi anatomi, dan radiologi. “Untuk pelayanan rawat inap sementara masih kita rujuk untuk sementara waktu. Untuk tindakan kecil yang bisa dikerjakan di poli, kita kerjakan,” kata Herry.

Jumlah tenaga kesehatan juga sudah memadai. Tenaga kesehatan tersebut berasal dari berbagai fakultas rumpun kesehatan di Unpad.

Ke depan, operasional RS Unpad akan diisi oleh tenaga koas dan residen yang sedang menempuh pendidikan dokter. “Untuk sementara kita masih rumah sakit pendidikan jejaring. Tugas utama selain pelayanan ke masyarakat adalah untuk mendidik calon dokter dan dokter spesialis,” ujar Herry.

Dia menjelaskan pendirian RS Unpad untuk menunjang pendidikan kesehatan di Unpad. Selain itu, untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat.

Berdasarkan analisis Kementerian Kesehatan RI, Provinsi Jawa Barat setidaknya memerlukan penambahan ribuan jumlah tempat tidur di rumah sakit. Sayangnya, jumlah dokter maupun fasilitas kesehatan masih belum memenuhi target jumlah tempat tidur tersebut.

Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang masih membutuhkan rumah sakit baru. “Sumedang masih kekurangan 600 tempat tidur untuk jumlah jiwa yang ada di Kabupaten Sumedang,” kata Herry.

RS Unpad juga bisa dimanfaatkan oleh sivitas akademika maupun masyarakat umum dengan kekhususan tenaga kerja, anak-anak, dan wanita usia reproduksi sesuai dengan layanan yang saat ini dibuka. Herry menyebut RS Unpad tidak hanya memberikan pelayanan kuratif, tetapi juga pelayanan promotif dan preventif.

“Untuk sivitas akademika, kita lebih senang melakukan promosi berupa pemberian penyuluhan pendidikan kesehatan sehingga bisa tetap produktif sampai akhir hayat,” tutur Herry.