Ini Kata Erick hingga Bos Bulog Penyebab Beras Langka

Ekonomi957 views

Inionline.id – Soal isu kelangkaan beras di toko ritel modern Menteri BUMN Erick Thohir hingga Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi angkat suara.

Erick menyebut ada musim tanam dan panen yang mempengaruhi stok beras tanah air.

“Siklus ini terjadi, karena itu siklusnya hari ini kita lihat juga di Maret (2024) itu baru produksi padi sangat meningkat, hampir surplus 3,5 juta ton. Tentu di masa-masa ini kita harus intervensi,” ucapnya saat mengecek stok beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di Ramayana Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2).

Untuk menjaga stabilitas di pasar, Erick beserta stakeholder terkait dikumpulkan di Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo pagi tadi. Ia menyebut Jokowi memberi arahan agar sengkarut masalah beras ini diselesaikan.

Ia dipanggil Jokowi bersama Dirut Bulog Bayu Krisnamurthi dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. Rapat tersebut memutuskan pemerintah akan mengguyur 250 ribu ton beras SPHP ke pasar.

“Tinggal bagaimana masyarakat bisa (memilih) opsi, ada yang premium Rp69.500 (per 5 kg) atau Rp54.500 (beras SPHP per 5 kg), itu kan opsi bagaimana kita melakukan konsumsi yang sesuai daya beli keluarga. Tapi pemerintah pastikan 250 ribu ton kita gelontorkan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Badam Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menepis adanya kelangkaan beras di ritel modern.

Memang ada pembatasan pembelian beras di pasar modern sebanyak dua pack alias 10 kg per orang. Namun, Arief menegaskan aturan itu sudah diberlakukan sejak lama.

“Alasan dibatasi 2 pack karena kalau belanjanya 2 ton ya di pasar induk, jangan di ritel, nanti habis display-nya,” tutur Arief.

“Jadi kalau mau belanja yang agak besar, pedagang, ya jangan di ritel. Tapi kemarin di media bilangnya kelangkaan beras, dibatasi pembelian 2 pak, kayaknya sudah dari dulu kita bilang kalau di ritel itu (dibatasi) 2 pak. Masa di rumah mau naruh (beras) 1 ton?” imbuhnya.

Di lain sisi, Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyebut ada keanehan yang terjadi di toko ritel. Padahal, Bulog sudah menyuplai beras ke ritel modern lebih banyak 160 persen dibandingkan Januari 2023-Februari 2023.

Bayu menekankan penyaluran beras SPHP sampai ke ritel modern agar masyarakat lebih mudah menjangkaunya.

“Banyak sekali informasi yang datang ke kami, kita taruh 1 ton, itu kan 1.000 kg. Kalau 5 kg (satu pack) berarti ada 200 sak, masa hanya dalam setengah jam habis terjual?” ungkap Bayu keheranan.

“Jadi, kalau Bulog terus begini kan berat, kalau terus menerus yang dihadapi bukan rumah tangga sebenarnya. Jadi, orang yang beli satu sak, 5 kg, itu (seharusnya) bisa sampai dua minggu,” sambungnya.