Dugaan Data Pemilih Ganda di DPT New York akan Diselidiki KPU-Bawaslu

Berita657 views

Inionline.id – Nama yang diduga ganda dalam Data Pemilih Tetap Luar Negeri (DPT LN) Pemilu 2024 di Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) New York, Amerika Serikat ditemukan Migrant CARE.

Direktur Eksekutif Migrant CARE Wahyu Susilo mengatakan pihaknya menerima informasi dan pengaduan terkait adanya beberapa keanehan yang ditemukan di dalam DPT LN di PPLN New York itu pada pekan lalu.

“Kita terima data ini hari Jumat, 19 Januari 2024,” ujar Wahyu, Senin (22/1).

Wahyu mengatakan pihaknya memberikan perhatian khusus terkait validitas dari DPT LN yang disusun oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia menyebut hal ini juga memberi pesan bahwa pencatatan pendaftaran itu masih penuh dengan kesalahan.

Menurut Wahyu, kesalahan tersebut dapat berakibat fatal karena satu suara itu sangat berpengaruh. Oleh karena itu, Wahyu menegaskan Migrant CARE bakal terus melanjutkan mengawasi data-data tersebut.

“Dan ini merupakan concern dari Migrant CARE karena kita tidak ingin nama-nama berganda ini kemudian menjadi pemilih siluman atau dimanfaatkan nama-nama berganda ini sebagai Pemilih siluman karena sebagian besar melalui mekanisme pos atau melalui metode pos,” kata Wahyu.

Wahyu mengatakan pihaknya akan melaporkan temuan tersebut kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI apabila proses verifikasi telah lengkap.

Ia menegaskan bahwa data yang dibagikan saat ini masih sebagian saja. Adapun data lainnya masih dalam proses verifikasi.

“Sedang dianalisis,” kata Wahyu kala ditanya jumlah data nama diduga ganda hingga saat ini.

Dia mendesak Bawaslu untuk turut melakukan pemantauan nama-nama berganda bukan hanya di PPLN New York, namun juga di PPLN yang ada seluruh dunia.

Berdasarkan data yang dibagikan Wahyu, pihaknya memberikan keterangan warna yang menjelaskan masing-masing kategori pada nama yang diduga ganda.

Kategori tersebut adalah nama sudah tidak di tempat; nama ganda dan sama tempat pemungutan suara (TPS) atau metode pemilihan; nama ganda dan berbeda TPS atau metode pemilihan; nama ganda dan beda penulisan nama; hingga nama ganda lebih dari satu.

KPU dan Bawaslu selidiki

Terpisah, Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI Puadi mengatakan pihaknya akan meneruskan informasi mengenai temuan tersebut kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) New York, Amerika Serikat.

“Terima kasih informasinya. Nanti akan kami teruskan ke Panwaslu New York untuk dilakukan penelusuran,” kata Anggota Bawaslu RI Puadi kepada CNNIndonesia.com, Senin (22/1).

Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari mengatakan bahwa pihaknya telah memperoleh informasi terkait temuan itu.

“Sedang diklarifikasi oleh teman-teman PPLN yang di New York,” tutur Hasyim di kantornya, Jakarta, Senin (22/1).

“Nanti perkembangan hasil klarifikasi bagaiamana kita sampaikan kepada teman-teman jurnalis dan juga kepada publik. Harus kita periksa dulu apa namanya kebenaran informasi tersebut,” jelas Hasyim.

Hasyim mengaku baru mendengar kabar temuan di New York. Hal itu disampaikan saat menjawab pertanyaan awak media mengenai apakah ada temuan serupa di PPLN lain.

Dalam kesempatan itu, Hasyim menjelaskan bahwa metode pemungutan suara di luar negeri itu ada tiga, yakni melalui pos, kotak suara keliling (KSK), dan TPS LN.

Hasyim mengatakan metode pos kini sudah berjalan. Adapun surat suara itu telah dikirim PPLN kepada pemilih sejak 2 hingga 11 Januari 2024.

“Nah, berarti dengan begitu, pemilih itu sudah dapat memilih terhitung sejak diterimanya surat suara metode pos. Itu artinya kan metode pemungutan suara metode pos sudah berjalan di luar negeri dan kalau yang sudah dikirim balik kepada PPLN itu nanti dikumpulkan dan nanti akan dihitung bersama-sama dengan penghitungan di dalam negeri,” terang dia.

“Hasil penghitungan suara nanti dilakukan bersama-sama dengan penghitungan di dalam negeri yang akan dilaksanakan tanggal 14 Februari sampai 15 Februari. Dan tentu saja dari segi jam menyesuaikan waktu atau jam setempat ya teman-teman PPLN bertugas,” imbuhnya.