Bangun RS Lapangan untuk Pengungsi Gaza, Prabowo Masih Negosiasi

Berita1157 views

Inionline.id – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengatakan Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan Pemerintah Mesir untuk membangun Rumah Sakit lapangan bagi rakyat Palestina.

Hal itu disampaikan Prabowo usai melepas keberangkatan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang membawa bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina, Kamis (18/1) di Mako Kolinlamil, Jakarta Utara.

“Sekarang kita sedang negosiasi kirim rumah sakit lapangan, tentunya ini harus juga negosiasi sama semua pihak di situ,” kata Prabowo.

Dia juga menjelaskan alasan Pemerintah Mesir belum memberi izin kapal rumah sakit Indonesia berlabuh dan memberi pelayanan kemanusiaan, karena berpotensi menjadi tempat pelarian rakyat Palestina.

“Kita harus paham tekanan-tekanan yang dialami oleh pemerintah di sekitar situ, mereka khawatir bahwa nanti rakyat Gaza akan diusir dari kampung halamannya, mereka nyebrang ke Mesir dan akhirnya penduduk Palestina diusir lagi, jadi itu kekhawatiran mereka, mereka khawatir kapal kita nanti bisa menjadi suatu tempat pelarian pengungsi,” katanya.

Prabowo mengatakan Indonesia kini fokus mengirim bantuan logistik terlebih dahulu menggunakan kapal.

Kapal yang berangkat membawa bahan makanan, selimut, pakaian, perlengkapan bayi, pakaian wanita, susu, tenda lapangan, perlengkapan kebersihan, air mineral, hingga perlengkapan ibadah.

Bantuan diberangkatkan menuju Pelabuhan Al Arish di Mesir untuk selanjutnya disalurkan oleh Bulan Sabit Merah Mesir.

Pelayaran akan menempuh rute Jakarta – Belawan – Al Arish – Jeddah – Batam dan kembali lagi ke Jakarta. Secara total, pelayaran akan memakan waktu 52 hari.

“Kita enggak akan berhenti membantu, dalam kesempatan yang datang kita berniat kirim pesawat terbang untuk angkut bantuan, kirim kapal dan bantuan terus-menerus, mereka sangat butuh,” katanya.

Agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina, sudah berlangsung 100 hari lebih sejak 7 Oktober 2023. Serangan itu menjadi konflik paling panjang, paling berdarah, dan paling merusak antara kedua wilayah.

Serangan bertubi-tubi Israel ini membuat sebagian besar warga Palestina mengungsi dan kehilangan tempat tinggal.

Mereka juga dilanda kelaparan dan tak bisa mendapatkan akses kesehatan lantaran rumah sakit di daerah kantong itu menjadi target serangan pasukan Zionis.

Korban tewas agresi Israel di Gaza tembus 24.100 ribu jiwa per Senin (15/1). Sementara korban luka-luka mencapai 60.834 orang. Jumlah korban tewas ini sudah melebihi satu persen dari total populasi 2,3 juta Gaza sebelum agresi.