Sampai Hamas Hancur, Netanyahu Bersumpah Israel Tak Berhenti Serbu Gaza

Internasional1057 views

Inionline.id – Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel bersumpah untuk melanjutkan agresi di Jalur Gaza sampai menghancurkan kelompok militan Hamas.

Apabila Hamas telah dibasmi, baru Israel menganggap hal tersebut sebagai kemenangan.

“Kami melanjutkan perang sampai akhir. Ini akan terus berlanjut sampai Hamas tersingkir, sampai kemenangan,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Rabu (20/12).

Pernyataan Netanyahu muncul di tengah laporan tentang kemungkinan kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk jeda kemanusiaan kedua di Jalur Gaza.

“Mereka yang mengira kami akan berhenti, tidak terhubung dengan kenyataan,” ujar Netanyahu

Dia menambahkan, pasukan militer Israel tidak akan berhenti menyerang sampai Hamas hancur, kembalinya seluruh sandera warga Israel, dan penghapusan ancaman dari Gaza.

“Para pemimpin Hamas hanya punya dua pilihan, yaitu menyerah atau mati,” kata Netanyahu.

Belum ada komentar dari Hamas atas pernyataan Netanyahu tersebut. Saat ini, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) masih berunding intensif untuk meloloskan resolusi gencatan senjata sekaligus menghindari diveto oleh Amerika Serikat (AS).

Israel sendiri telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke wilayah selatan Negeri Zionis tersebut.

Agresi brutal Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 19.667 orang warga Palestina, di mana sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 lainnya.

Serangan tak pandang bulu telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari area perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur,

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza dengan setengah dari persediaan perumahan di wilayah pesisir rusak atau hancur, dan hampir 2 juta orang mengungsi dari daerah kantong padat penduduk tersebut, di tengah kekurangan makanan dan air bersih.

Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, sementara lebih dari 130 sandera masih disandera.