Ini Alasannya BSSN Sarankan Laptop dan Hp Lawas Tak Dijual

Iptek957 views

Inionline.id – Bagi sebagian orang, gawai lawas seperti laptop dan Hp biasanya akan dijual kembali sebelum menggantinya dengan yang baru. Namun ternyata, ahli tidak merekomendasikan menjual gawai lawas.

Lalu, apa alasannya?

Ketua Tim Insiden Siber Sektor Keuangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sandromedo Christa Nugroho mengungkap alasan mengapa gawai lawas seperti laptop atau ponsel dan gawai lainnya yang sudah tidak terpakai tidak perlu dijual.

“Saya menyarankan ke masyarakat kalau misalkan memiliki laptop bekas, Hp bekas, itu lebih baik jangan dijual, lebih baik dibiarkan hingga rusak,” kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (30/11).

Menurut Sandromedo, ada pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang dapat mengambil data dan informasi yang tersimpan dalam segala jenis elektronik, sekalipun data itu sudah dihapus.

Ia mengatakan recovery atau pemulihan data dapat dilakukan pada perangkat elektronik, meskipun data tersebut telah dihapus dari bak sampah (trash bin) maupun riwayat data terhapus bila pada ponsel.

Ia menjelaskan sejatinya ada dua jenis memori pada elektronik, yakni memori volatile dan non-volatile. Memori volatile merupakan jenis memori dalam komputasi yang membutuhkan daya untuk menyimpan informasi yang disimpan, seperti memori jangka pendek (random-access memory/RAM).

Data yang tersimpan pada RAM akan tidak aktif atau hilang ketika gawai tersebut mati.

Sedangkan, memori non-volatile adalah memori yang datanya dapat ditulis serta dihapus, tapi data akan tetap ada meskipun gawai dalam kondisi mati.

“Karena ada memori-memori yang sifatnya bisa jadi metadata, itu kita bisa lakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan teknik digital forensik, dan ada data yang bisa dipulihkan, meski kemungkinan tidak 100 persen data terbaru,” ujarnya.

Kalaupun butuh dana segar dari menjual gawai lawas, Sandromedo menyarankan agar hard disk dari gawai tersebut diganti terlebih dulu. Hal ini untuk menghindari risiko data pribadi diambil oleh orang lain.

“Kami sarankan memori memang diambil dulu sebelum dijual, seperti hard disk, atau tukar dengan hard disk lain, namun kalau misalkan memang bisa, baiknya tidak usah dijual daripada ruginya lebih banyak nanti,” pungkas dia.