Fenomena Angin Puting Beliung di Mars Tertangkap NASA

Iptek857 views

Inionline.id – Wahana penjelajah Mars, Perseverance, milik NASA mengabadikan fenomena angin puting beliung pada hari ke 899 dalam misi penjelajahan Mars, atau pada 30 Agustus lalu.

Kendaraan penjelajah geologi beroda enam ini menangkap pemandangan puting beliung sebagai bagian dari eksplorasi atmosfer di Kawah Jezero.

Penampakan itu diambil oleh Navcams milik Perseverance. Puting beliung tersebut diperkirakan muncul di lokasi bernama Thorofare Ridge, berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi Perseverance berada, dengan luas 60 meter dan kecepatan 19 km/jam.

Puting beliung memiliki ukuran jauh lebih kecil daripada tornado di Bumi dan merupakan salah satu mekanisme yang menggerakkan dan mendistribusikan debu di Mars. Para ilmuwan mempelajarinya untuk lebih memahami atmosfer Mars dan memperbaiki model cuaca.

Meskipun hanya 118 meter bagian bawah pusaran yang terlihat dalam kamera, para ilmuwan juga dapat memperkirakan ketinggian asli.

“Kami tidak melihat bagian atas puting beliung, tapi bayangan yang dilemparkannya memberi kami indikasi yang baik tentang ketinggiannya,” kata Mark Lemmon, seorang ilmuwan planet di Space Science Institute di Boulder, Colorado.

“Sebagian besar berbentuk kolom vertikal. Jika puting beliung ini dikonfigurasikan seperti itu, bayangannya akan menunjukkan bahwa ia tingginya sekitar 2 kilometer,” sambungnya.

Angin puting beliung di Bumi biasanya terbentuk saat tanah dibuat panas oleh Matahari yang membuat udara naik, kemudian menciptakan tekanan rendah di atmosfer. Selanjutnya udara mengisi tekanan rendah tersebut sehingga terbentuklah angin puting beliung.

Namun, puting beliung yang terjadi di Mars dapat tumbuh menjadi jauh lebih besar dan muncul selama bulan-bulan musim semi dan musim panas.

Para ilmuwan tidak dapat memprediksi kapan angin puting beliung akan muncul di lokasi tertentu. Jadi, Perseverance dan kendaraan penjelajah Mars milik NASA, Curiosity, secara rutin memonitor keberadaan mereka, mengambil gambar hitam-putih untuk mengurangi jumlah data yang dikirim ke Bumi.

Dikutip dari JPL NASA, tujuan utama misi Perseverance di Mars adalah astrobiologi, termasuk mencari tanda-tanda kehidupan mikroba purba.

Penjelajah ini akan mempelajari geologi dan iklim Mars di masa lalu, membuka jalan bagi penjelajahan manusia di Planet Merah dan menjadi misi pertama yang mengumpulkan dan menyimpan batuan dan regolith (pecahan batuan dan debu) Mars.

Misi NASA berikutnya, bekerja sama dengan ESA (Badan Antariksa Eropa), yang akan mengirimkan wahana antariksa ke Mars untuk mengumpulkan sampel-sampel yang disegel dari permukaan dan mengembalikannya ke Bumi untuk dianalisis secara mendalam.

Misi Mars 2020 Perseverance adalah bagian dari pendekatan eksplorasi Bulan ke Mars NASA, yang mencakup misi Artemis ke Bulan yang akan membantu mempersiapkan eksplorasi manusia di Planet Merah.