Inionline.id – Ganjar Pranowo Calon presiden nomor urut 3 menyinggung peristiwa bentrokan antara organisasi masyarakat (Ormas) dengan massa pro Palestina di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) pada Sabtu (25/11).
Ganjar menegaskan bahwa rakyat Indonesia boleh membela Palestina yang saat ini sedang melawan genosida Israel.
“Dapat kabar tidak mengenakan antara kelompok masyarakat karena saling dukung dan saling bela, kita boleh membela negara Palestina yang sedang tidak baik,” kata Ganjar saat hadir jalan sehat dan aksi peduli perjuangan Palestina di Makassar, Minggu (26/11).
Ganjar pun mengajak seluruh masyarakat agar tetap dapat hidup damai dan bersatu. Tidak saling bercerai berai.
“Mari kita bikin semuanya agar bisa berdamai dan rakyat Indonesia dalam keprihatinan (Palestina) itu, diantara kita harus bersatu, tidak boleh berkelahi, tidak boleh bentrok. Semua harus sehat, kita akan jalan sehat bersama dan kita doakan semuanya sehat,” ungkapnya.
Selain itu, capres nomor urut tiga ini juga berpesan agar masyarakat selalu hidup sehat dan menjaga situasi menjelang Pemilu berjalan tetap aman dan kondusif.
“Jiwa kita sehat dan pemikiran kita sehat dan Pemilu yang sehat,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto menyebut sebanyak tujuh orang berhasil ditangkap setelah peristiwa bentrokan ormas dengan massa pro Palestina di Bitung.
“Sudah menangkap sebanyak 7 orang terduga pelaku,” kata Setyo.
Para terduga pelaku masing-masing berinisial, RP, HP, GK, FL, BI, MP dan RA. Mereka melakukan penganiayaan di lokasi berbeda yakni di Kelurahan Sari Kelapa dan Jalan Sudirman, Bitung.
“Pada peristiwa bentrokan antara Ormas Adat dan Ormas Keagamaan, yang menyebabkan 3 korban yaitu 2 luka-luka dan 1 meninggal dunia ini, polisi sudah menangkap sebanyak 7 terduga pelaku,” ungkapnya.
Selain menangkap para terduga pelaku, kata Setyo pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 5 senjata tajam jenis parang, pedang samurai, badik dan anak panah, serta 2 buah kayu totara.
