Setelah Viral PMT Kota Depok Hanya Tahu dan Sawi, Ada Laporan Kuah Sayurnya Basi di Kelurahan Serua

Antar Daerah2557 views

Depok, Inionline.id – Pasca viralnya menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Kota Depok hanya tahu dan sawi yang menelan anggaran 4,4 miliar rupiah, kali ini kader Posyandu Melati 2, Kelurahan Serua, Kota Depok atas nama Rosi menemukan kuah sayur yang sudah basi.

Hal ini sontak memancing kekecewaan masyarakat apalagi PMT tersebut diperuntukan bagi anak-anak agar tidak stunting.

“Ramai digrup Whatsapp kami, kuah sayurnya sudah basi, asem, sungguh terlalu,” ujarnya.

Menanggapi hal ini anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kota Depok Asep Arwin Kotsara mengatkan solusi masalah ini harus runut dan detail.

“Jika datanya lengkap saya bisa saja berkomunikasi dan tabayyun ke Wakil Wali Kota Depok bang Imam Budi, kita akan cek dulu hal ini,” ujarnya.

Asep Arwin juga menuding sistem pelelangan proyek di Pemerintahan tidak bagus. Baik di Provinsi hingga kota/kabupaten selalu mencari harga penawaran termurah.

“Mungkin ini juga sama, dicari vendor penyedia PMT yang paling termurah sehingga kualitasnya ketika sampai pada penerima manfaat jadi kurang bagus, pemerintah harus mengkoreksi sistemnya,” katanya.

Dewan Jabar dapil Kota Depok-Bekasi Asep Arwin Kotsara angkat bicara usai PMT Kota Depok viral.

Hal kedua Asep Arwin juga menyoroti soal distribusi PMT tersebut hingga di Kelurahan Serua ada temuan kuah sayurnya basi.

“Apakah PMT itu di drop dulu di kecamatan atau kelurahan, atau dari Dinkes langsung, atau langsung dari vendor ke masing-masing penerima, ini harus dicek, kalau di drop dulu di 1 titik seperti kelurahan pasti disana tidak ada storage penyimpanan yang standard untuk tetap menjaga kesegaran PMT hingga diterima masyarakat,” tukasnya.

Saat dihubungi awak media, Wakil Wali Kota Depok Imam Budi sama sekali tidak merespon terkait masalah ini.

Perlu diketahui PMT lokal di Kota Depok diberikan selama 28 hari. Mulai tanggal 10 November sampai 8 Desember 2023.

Sasaran PMT lokal pertama balita gizi kurang yaitu balita (6-59 bulan) dengan indeks ditentukan, kedua balita berat badan kurang dan sangat kurang, balita gizi kurang alami stunting, dan balita dengan berat badan tidak naik.

Menurut Dinas Kesehatan Kota Depok, anggaran PMT untuk satu bayi adalah Rp 18.000 per hari dengan masa program 28 hari. “Anggarannya dari DID ya, dari APBN, Dana Insentif Daerah tahun 2023, biaya per anaknya Rp 18.000 per balita per hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Jawa Barat Mary Liziawati kepada wartawan di Depok, Rabu (15/11/2023).

Anggaran program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mencegah stunting di Kota Depok dilaporkan senilai Rp 4,4 miliar menjadi sorotan karena dianggap menu yang disajikan dianggap tak layak.