Schoters By Ruang Guru Jajaki Kerja Sama Beasiswa Bimbel Studi Luar Negeri

Antar Daerah857 views

Inionline.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah menerima audiensi Schoters by Ruang Guru di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Kamis (9/11/2023). Audiensi ini terkait rencana Schoters untuk bekerjasama dengan Pemkot dalam hal bantuan Bimbingan Belajar (Bimbel) baik untuk warga Kota Bogor ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN). Bimbel ini diperlukan mengingat ada banyak rangkaian tes untuk studi di luar negeri.

“Agar lolos tes masuk di kampus luar negeri peserta perlu bimbel. Nah kerjasamanya itu pemerintah menyediakan anggaran bimbelnya sementara Schoters yang mencarikan beasiswa studi di luar negerinya,” ujar Syarifah.

Syarifah menerangkan, Pemkot Bogor sebenarnya sudah mempunyai program beasiswa untuk masyarakat miskin dan juga ASN dengan menanggung semua biayanya. Namun, jika bekerjasama dengan Schoters ini Pemkot hanya menanggung biaya bimbingannya saja agar peserta bisa lulus beasiswa di luar negeri.

“Sekarang MoU dulu, karena kalau pakai anggaran pemerintah harus dirancang satu tahun sebelumnya. Jadi ini masih dalam perencanaan dan pembicaraan teknis,” jelasnya.

Direktur Akademik Schoters, Nugroho Saputro mengatakan, Schoters by Ruang Guru merupakan lembaga bimbel yang membantu teman-teman yang ingin S1, S2 dan S3 di luar negeri agar bisa lolos seleksi dan mendapatkan beasiswa full dari pemerintah luar negeri. Mulai dari biaya hidup, biaya studi, uang riset, uang keberangkatannya semuanya akan ditanggung.

“Kami tidak hanya menyiapkan bimbingannya, tapi juga punya database beasiswa pemerintah luar negeri. Kami juga bisa menyesuaikan beasiswa kampus luar negeri mana yang cocok untuk peserta sehingga tingkat kelulusan peserta jauh lebih besar,” jelasnya.

Ia menjelaskan, peserta yang mau studi lanjut ke luar negeri harus lolos beberapa tes, yakni tes essay dan interview serta harus memiliki sertifikasi, seperti sertifikasi bahasa dan sertifikasi akademik internasional. Sertifikasi ini diperlukan sebagai standarisasi nilai akademik mengingat kurikulum Indonesia tidak diakui di luar negeri.

“Program bimbingan kami ini rentang waktunya bisa empat sampai sepuluh bulan. Untuk biaya bimbelnya itu per-paketnya mulai dari Rp 5 juta sampai Rp 50 juta paket komplit. Nah, untuk kerja sama dengan pemerintah daerah itu, Pemda yang menganggarkan biaya bimbel ini, sementara kami yang mencari beasiswanya di kampus top dunia,” katanya.