Untuk Menekan Kesenjangan Pendidikan, APKASI Luncurkan 5.000 Beasiswa

Pendidikan457 views

Inionline.id – Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pendidikan di daerah, serta mengurangi kesenjangan pendidikan antardaerah.

Guna mewujudkan hal itu, APKASI meluncurkan program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah dan menyediakan 5.000 kuota bagi putra-putri daerah berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri (PTN).

Hal ini disampaikan Wakil Ketua APKASI, Dadang Supriatna pada Rapat Koordinasi Koordinator Wilayah APKASI di Jakarta, Selasa (17/10). Rapat ini diikuti para koordinator wilayah anggota APKASI bersama mitra Yayasan Pendidikan Adiluhung Nusantara dan 21 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia.

Dadang mengatakan, program ini merupakan bentuk dukungan dan tanggung jawab pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan keterampilan dan akademik putra-putri daerah.

Kemudian, program ini hadir sebagai respons APKASI untuk menghadapi era globalisasi yang menuntut generasi muda menguasai keterampilan teknologi.

“Dengan kuota sebanyak 5.000 beasiswa, putra-putri terbaik daerah tentunya akan secara maksimal diserap melalui program tersebut sebagai upaya mempersiapkan Indonesia Emas 2045,” kata Dadang dalam keterangannya dikutip Rabu (18/10).

Menurut Dadang, program ini terbuka bagi siswa SMA/MA sederajat yang berprestasi akademik dan non-akademik, serta berasal dari keluarga kurang mampu.

Selain itu, ia pun kembali mengusulkan agar pengelolaan SMA dikembalikan kembali kepada pemerintah kabupaten/kota sehingga dapat mengurangi kendala pemerintah daerah dalam menaikkan kualitas pendidikan masyarakat di daerahnya.

“Mengulas dari berbagai data yang ada, pada dasarnya partisipasi masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan meskipun ada kesenjangan antardaerah dalam menyediakan pendidikan tinggi di daerahnya sehingga belum merata, salah satu contohnya di Kabupaten Bandung,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Bupati yang akarab disapa DS menceritakan bahwa masyarakat Kabupaten Bandung menunjukkan animo yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan tinggi, tetapi kendala ekonomi sering menjadi hambatan.

“Saya menganggarkan kuota beasiswa pendidikan untuk masuk ke perguruan tinggi sebanyak 85 orang pada tahun 2022, tetapi yang daftar dalam satu minggu mencapai 1.300 orang,” ujarnya.

Demikian juga pada 2023, pihaknya meningkatkan kuota menjadi 125 penerima beasiswa, tetapi yang mendaftar hampir 3.000 orang.

“Maka dari itu, pemerintah harus hadir dan kami di Kabupaten Bandung kembali menambah kuota menjadi 250 beasiswa pada 2024,” jelasnya.

Kang DS juga berharap langkah yang sama dapat dicontoh oleh para kepala daerah lainnya di seluruh Indonesia agar dapat memberikan kesempatan melanjutkan pendidikan bagi putra-putri daerah yang berprestasi.

“Tentu menjadi sebuah ironi jika pendapatan daerahnya tinggi, tapi masih ada putra-putri daerah bibit unggul dan berprestasi yang ternyata belum mendapatkan kesempatan pendidikan yang tinggi,” tambahnya.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan daerah juga dilakukan APKASI melalui sejumlah program strategis. Antara lain, memberikan pelatihan matematika dan Bahasa Inggris cepat dan menyenangkan bagi 200.000 guru di Indonesia, menyediakan beasiswa ke luar negeri, dan beasiswa ke Timur-Tengah.

Sementara Ketua Dewan Pembina APKASI, Sokhiatulo Laoli, mengungkapkan permasalahan serius dalam kesenjangan pendidikan di Indonesia ada di luar pulau Jawa. Faktor seperti keterbatasan akses ke lembaga pendidikan tinggi dan kurangnya guru telah memengaruhi kualitas sumber daya manusia di daerah.

Namun demikian, ia mengapresiasi program ini dan berharap dapat berjalan sukses atas kerja sama antara anggota APKASI, mitra, PTN, dan kementerian terkait.

“Saya mengapresiasi program-program APKASI yang telah berjalan selama tujuh tahun terakhir, terutama dalam bidang pendidikan, dan semoga Program Beasiswa Indonesia Emas-Daerah ini dapat berjalan sukses,” ujarnya.

Dengan kuota 5.000 beasiswa, Sokhiatulo juga berharap program tersebut dapat menciptakan putra-putri terbaik daerah yang akan menjadi agen perubahan dalam pembangunan daerah di masa depan.