Soal Israel-Palestina, AS Kecewa China-Rusia Tolak Resolusi

Internasional157 views

Inionline.id – Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas Greenfield mengaku kecewa usai China dan Rusia memveto resolusi mereka soal perang Israel dan Palestina.

“Kami mendengar Kalian semua. Meskipun, pemungutan suara hari ini merupakan sebuah kemunduran, kita tidak boleh berkecil hati,” ujar Thomas Greenfield, dikutip Reuters, Kamis (26/10).

Dewan Keamanan PBB menggelar pemungutan suara untuk resolusi AS pada Rabu. Dari hasil voting ini, Uni Emirat Arab memberi suara tidak, 10 anggota lain mendukung, dan Brasil serta Mozambik memilih abstain.

Rusia dan China kemudian memveto resolusi tersebut. Untuk bisa dirilis, resolusi harus setidaknya sembilan dari 15 anggota DK PBB dan tanpa ada anggota yang veto.

AS mengajukan draf resolusi yang fokus mengatasi krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza.

Draf tersebut juga mencantumkan frasa bahwa Israel berhak membela diri dan mengecam serangan Hamas ke Israel.

Sebagian negara menganggap frasa itu bisa menjadi dalih Israel untuk terus melancarkan agresi ke Gaza.

Draf resolusi itu juga mencakup seruan jeda kemanusiaan untuk akses bantuan. AS menuntut Iran berhenti mengekspor senjata ke kelompok militan.

AS juga menyerukan pembebasan segera dan tanpa syarat semua sandera yang tersisa yang ditahan Hamas.

Menanggapi draf resolusi tersebut, China merasa AS tak mewakili kepentingan utama komunitas internasional yang selama ini menyerukan gencatan senjata.

“Di momen ini, gencatan senjata tak cuma term diplomatis. Ini menyangkut hidup dan mati banyak warga sipil,” kata Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun.

Sementara itu, Rusia menyatakan draf yang diusung Washington hanya menyalahkan satu pihak.

‘Kami perlu menyerukan gencatan senjata dan kami tak bisa mengecam tindakan satu pihak saja,” kata Peskov.

Dia kemudian berujar, “Kami yakin pilihan kami jauh lebih seimbang.”

Rusia sebelumnya juga mengajukan resolusi untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Hamas.

Mereka mengusulkan draf resolusi singkat yang berisi gencatan senjata segera, pembebasan sandera, dan pemberian bantuan kemanusiaan.

Namun hanya lima dari 15 negara anggota yang setuju.

Empat negara lain yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jepang menolak. Sementara enam negara abstain yakni Albania, Brasil, Ekuador, Ghana, Malta, dan Swiss.