Kualitas Udara Palembang Imbas Asap Karhutla Disoroti Mendagri Tito

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyoroti kualitas udara buruk di Sumatera Selatan, khususnya Palembang, akibat dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Oleh karena itu, dia meminta Penjabat Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni untuk memprioritaskan penyelesaian masalah karhutla tersebut.

“Khusus Sumatera Selatan, saya minta betul-betul dalam waktu pendek ini tangani kebakaran hutan dan lahan karena saya mendengar kualitas udara di Kota Palembang tidak sehat,” kata pria kelahiran Palembang itu di Kantor Kemendagri, Jakarta, Senin (2/10).

Ditemui setelah pernyataan Tito itu, Agus mengatakan ia bakal menggelar rapat mengatasi karhutla.

Ia menyampaikan akan segera mengumpulkan Satgas Karhutla untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Secepatnya kita akan segera rapat, di sana sudah ada satgas diketuai oleh gubernur,” kata Agus.

Agus mengatakan akan mengundang jajaran bupati/wali kota di Sumsel selaku anggota Satgas untuk menangani Karhutla.

Selain itu, ia menerangkan Satgas itu nantinya juga bakal berkoordinasi dengan Satgas TNI/Polri.

“Jadi segera kita rapatkan, kita segera tangani dan kita juga melibatkan pihak lain,” ucap dia.

Pada hari ini, Agus resmi dilantik menjadi Penjabat Gubernur Sumatra Selatan. Ia menggantikan Gubernur Sumsel Herman Deru yang purnatugas hari ini.

Pengangkatan Agus itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 87/P Tahun 2023 tentang Pengangkatan Penjabat Gubernur. Keppres itu ditetapkan Presiden Jokowi pada 29 September 2023.

Ia dilantik kala Karhutla tengah melanda daerahnya. Berdasarkan data hasil analisis citra satelit KLHK dan BRIN. Sejak Januari hingga Agustus 2023, sebanyak 4.082,8 hektare lahan di Sumsel terbakar.

Karhutla itu terjadi di lahan mineral dan gambut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.947,8 hektare lahan mineral yang terbakar, sisanya berada di kawasan gambut.

Karhutla paling tinggi terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dengan menghanguskan 2.625,0 hektare lahan. Sebanyak 1.639,1 hektare berada di lahan mineral dan sisanya dalam kawasan gambut.

Lalu, pada hari ini sekolah di Palembang menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) imbas asap karhutla. Sejauh ini masih belum ada batas waktu penerapan PJJ tersebut. Penerapan itu akan melihat kembali perkembangan indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang.

Sebelumnya, hasil rapat bersama pemerintah Kota Palembang dengan para pemangku kepentingan pada tanggal 30 September 2023, menyatakan ISPU di Kota Palembang telah masuk pada kategori berbahaya.