Bima Arya Beri Lima Pesan di Musyawarah Kerja BEM Se-Bogor

Antar Daerah1957 views

Inionline.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bogor (BSB) menggelar Musyawarah Kerja di Aula Serbaguna, Gedung DPRD Kota Bogor, Sabtu (7/10/2023). Pada kegiatan ini hadir 28 BEM kampus, baik dari Kota dan Kabupaten Bogor yang akan membahas program dan penentuan arah grand design BEM se-Bogor selama satu tahun ke depan yakni di 2024.

“Kami akan bahas mulai dari program unggulan maupun program yang triwulan BSB di 2024 yang mana kami akan menonjolkan sisi pengabdi kepada masyarakat dan juga pergerakan,” ujar Koordinator BEM Se-Bogor, Ahmad Sobari.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, sedikitnya ada lima pesan yang ingin disampaikan kepada BSB. Pertama yakni mengangkat atau menggarap narasi lokal.

Kedua, melakukan metode aksi. Metode aksi ini tidak selalu yang di lapangan jelek tapi tidak melulu yang di ruangan tidak efektif, Semua tergantung skala prioritas dan urgensi.

“Metode aksi ini menyesuaikan dengan situasi. Dialog itu utama, diskusi penting, brainstorming juga keren dan kalaupun harus beraksi, tidak asal, tidak ada yang dirusak dan dirugikan,” jelasnya.

Bima Arya menuturkan, pesan ketiga yakni independensi. Independensi ini tantangan pergerakan mahasiswa dari 1998, gerakan itu ditentukan dari derajat independensi. Semakin independensi, maka semakin mulia. Semakin bisa disetir atau semakin sarat dengan kepentingan, semakin kurang harganya.

“Kalau pure passion, idealisme menjaga dari kepentingan politik, ekonomi itu powerfull dan warga bisa merasakan, dukungan akan mengalir. Saya apresiasi dan hormat untuk temen-temen yang independensi,” tegasnya.

Bima Arya melanjutkan, pesan keempat yakni kaderisasi yang mana hari ini tidak mudah melakukan duplikasi pengikut ke anggota atau kader muda. Jadi cara menambah anggota tidak bisa dengan cara yang lama. Harus ada hal-hal yang membuat orang melirik dan yang terakhir amunisi. Yakni seberapa serius menyiapkan diri menuju 2030.

“Teman-teman berjuang bukan hanya untuk hari ini, bukan hanya mengkritisi wali kota atau pemerintah. Tapi juga berjuang untuk rekam jejak kepemimpinan ke depan ada dimana. Amunisinya tidak hanya logistik dan uang, tapi ilmu pengetahuan, jejaring dan lain-lain. Saya ingin melihat teman-teman ini pada saatnya nanti menjadi tokoh yang disegani,” katanya.