Pola Hidup dan Kesehatan di Kasus Kerangka Ibu-Anak Didalami Polisi

Inionline.id – Pola hidup dan kesehatan sosok GA (64) dan anaknya DA (38) yang ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di sebuah rumah di wilayah Cinere, Depok, Jawa Barat, diselidiki lebih jauh.

AKBP Samian, Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengatakan pendalaman tersebut dilakukan oleh tim Asosiasi Psikologi Forensik dan Kedokteran Forensik yang turut dilibatkan dalam olah TKP lanjutan, Sabtu (9/9).

Melalui olah TKP gabungan tersebut, ia berharap ditemukan bukti-bukti baru yang dapat mengungkap penyebab kematian kedua korban tersebut.

“Kita lihat pola kehidupan dari korban dan juga pola profil kesehatan dari korban yang kita harapkan bisa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya kepada wartawan usai olah TKP.

Dari hasil olah TKP yang dilakukan, Samian mengaku penyidik kembali mendapati sejumlah barang bukti seperti dokumen kesehatan, catatan, hingga nota pembayaran dari rumah korban.

Kendati demikian, ia mengaku masih akan mengecek kembali apakah berkaitan dengan surat yang sebelumnya ditemukan dalam laptop korban atau tidak.

“Ada beberapa dokumen yang tentunya kita amankan, yang tentunya kita harapkan menjadi petunjuk dalam penyelidikan ini. Sementara ada yang terkait [dokumen kesehatan],” jelasnya.

“Ada beberapa catatan-catatan dan juga bukti-bukti pembayaran. Masih kita dalami,” sambungnya.

Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan penyidik menemukan file berjudul ‘to you whomever’ yang tersimpan di laptop diduga milik korban.

“Satu petunjuk dari laptop, yang diduga laptop korban yang berjudul ‘to you whomever’. Jadi di sana tertulis siapapun yang membaca tulisan ini mungkin pada saat melihat tulisan ini saya dan ibu saya sudah meninggal dunia,” jelasnya.

Dua jenazah yang merupakan ibu dan anaknya ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka di sebuah rumah di Cinere, Kamis (7/9).

Keduanya ditemukan usai ada dari laporan warga terhadap satpam komplek yang curiga karena keduanya sudah tidak keluar rumah selama 1 bulan.

Satpam komplek bernama Jafar bersama Ketua RT Sony mengecek rumah yang dimaksud. Mereka lantas masuk lalu mencium bau tidak sedap usai berhasil membuka garasi rumah.

Hengki menyebut kasus ini mirip dengan kasus tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Kemiripan dua kasus ini terletak pada kondisi jenazah saat ditemukan.

“Rekan-rekan sekalian, ini sangat mirip dengan kejadian yang di Kalideres, oleh karenanya polanya kita sama, ditemukan jenazah sudah rusak,” kata Hengki di Polda Metro Jaya.