Berikut ini 7 Tanaman Liar yang Bisa Dijadikan Obat

Kesehatan157 views

Inionline.id – Tanaman liar atau gulma merupakan tumbuhan yang kerap dianggap pengganggu bagi kehidupan tanaman lain.

Namun meski dianggap sebagai tumbuhan pengganggu, ternyata ada sejumlah tanaman liar yang bisa dijadikan obat.

Seperti namanya, tanaman liar merupakan tumbuhan yang tidak dikehendaki sebab tumbuh secara liar di perkebunan atau pertanian.

Gulma umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan tanaman utama lantaran bisa menjadi sarang hama dan penyakit.

Akan tetapi beberapa jenis gulma dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Lantas, apa saja tanaman liar yang bisa dijadikan obat tersebut?

Tanaman Liar yang Bisa Dijadikan Obat

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah tanaman liar yang bisa dijadikan obat.

1. Anting-anting

Anting-anting merupakan salah satu tanaman yang tumbuh liar dan punya banyak sebutan. Di daerah Sunda, anting-anting dikenal dengan sebutan lelantang.

Sementara di Minahasa dikenal dengan sebutan kucing galak dan cakar kucing serta di Inggris disebut three-seed mercury.

Anting-anting adalah gulma dari famili Euphorbiaceae dengan nama ilmiah Acalypha indica L. Tanaman liar ini sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti

-disentri,
-diare,
-gangguan pencernaan,
-muntah darah,
-berak darah dan kencing darah, dan
-mimisan.

Anting-anting juga merupakan tanaman anti-radang dan dapat menghentikan pendarahan.

Dalam buku Tumbuhan Liar Berkhasiat Obat oleh Anas Badrunasar dan Harry Budi Santoso (2016), anting-anting dapat juga dimanfaatkan sebagai obat dermatitis, eksema, obat luka luar, batuk, dan disentri basiler.

2. Babadotan

Babadotan atau dikenal juga dengan sebutan wedusan adalah tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Ageratum conyzoides L. dari famili Asteraceae. Tanaman ini kerap dimanfaatkan sebagai obat

-demam,
-malaria,
-sakit tenggorokan,
-radang paru, dan
-radang telinga tengah (ototis media).

Selain itu, tanaman babadotan juga sering dimanfaatkan untuk mengobati luka dan bahan pembuatan pestisida alami karena memiliki kandungan senyawa aktif pada bagian akar dan daunnya.

Senyawa aktif tersebut di antaranya yaitu dari golongan alkaloid, saponin, flavonoid, anthraquinone, terpen, steroid, tannin, dan phenol.

3. Ciplukan

Tanaman liar yang bisa dijadikan obat berikutnya adalah ciplukan. Buah bernama Latin Physalis peruviana L. dari famili Solanaceae ini tumbuh subur di wilayah tropis.

Seluruh bagian ciplukan seperti daun, batang, bunga, hingga akarnya dapat dimanfaatkan menjadi obat. Ciplukan sendiri dapat mengobati penyakit

-diabetes mellitus,
-paru-paru,
-ayan, dan
-penyakit kulit lainnya.

4. Kitolod

Kitolod atau Hippobroma longifora, Isotoma longifora adalah tanaman liar dengan daun hijau tua dan bergerigi.

Tanaman dari famili Campanulaceae ini mudah ditemukan di dekat perairan atau tanah lembap dengan bunga berukuran mungil dan berwarna putih.

Kitolod mengandung zat alkaloid seperti lobelin, lobelamin, dan isotomin, saponin, flovonoid, dan polifenol. Tanaman ini memiliki sifat antinflamasi, antikanker, analgesik, dan hemostatik. Kitolod berkhasiat untuk

-obat mata,
-sakit gigi,
-menyembuhkan luka,
-obat asma, dan
-obat radang tenggorokan.

Walaupun begitu, getah kitolod juga mengandung racun dosis rendah sehingga diperlukan berhati-hati dalam mengolahnya.

5. Rumput teki

Rumput teki atau Cyperus rotundus L. merupakan jenis gulma yang sulit dikendalikan dan sering tumbuh pada area lahan tanaman budidaya.

Namun, rumput liar ini ternyata memiliki sejumlah manfaat. Umbi tanaman ini disebut bermanfaat untuk:

-mengobati kencing batu,
-memperbaiki siklus menstruasi,
-menyembuhkan berbagai penyakit kulit,
-mempercepat proses pembekuan darah,
-memperlancar buang air besar,
-merangsang produksi ASI,
-menurunkan demam, dan
-mengobati keputihan.

Rumput teki juga efektif mengusir nyamuk. Caranya adalah dengan melumatkannya dan mengoleskannya ke kulit.

6. Sambiloto

Sambiloto adalah gulma yang memiliki nama Latin Andrographis paniculata. Orang Sumatra menyebut tanaman ini Paitan karena rasanya yang sangat pahit, seperti dilansir dari buku Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan.

Sambiloto mengandung zat aktif yang disebut andrografolida. Kandungan andrografolida yang terdapat pada bagian batang dan daun.

Tanaman sambiloto memiliki sifat antiradang, antibakteri, dan antivirus. Sudah lama tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan dipercaya mampu menyembuhkan banyak penyakit, antara lain

-hepatitis,
-infeksi saluran empedu,
-disentri basiler,
-tifoid, diare,
-influenza, dan
-radang amandel (tonsillitis).

Selain itu, sambiloto juga bisa dimanfaatkan untuk obat gatal-gatal, kudis, demam digigit serangga atau satwa berbisa, kencing manis, radang usus buntu, tifus, dan kaki bengkak.

7. Suruhan

Daun suruhan atau tumpang air atau Peperomia pellucida adalah tanaman yang memiliki sifat antibiotik, analgesik, anti inflamasi, dan diuretik.

Daun suruhan bisa dimanfaatkan sebagai obat herbal pereda pegal linu, nyeri tubuh, dan sakit kepala.

Selain itu, bisa juga untuk pencegahan kanker, penyakit ginjal, katarak, dan infeksi mata.

Itulah sejumlah tanaman liar yang bisa dijadikan obat. Namun perlu diingat, sebelum mengonsumsinya pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.