Sejak 2 Bulan lalu Warga Situbondo Mengeluh Sulit Dapat LPG 3 Kg

Antar Daerah957 views

Inionline.id – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram (Kg) di sejumlah daerah di Indonesia meluas.
Setelah di Sumatera Utara, kelangkaan terjadi di Situbondo dan Lumajang, Jawa Timur. Karena kelangkaan, warga rela berdesak-desakan hingga antre sejak subuh untuk bisa mendapat jatah LPG 3 kg.

Di Situbondo misalnya, warga harus berdasarkan untuk bisa membeli LPG 3 kg. Adu mulut antar warga pun tak terhindarkan karena banyak calon pembeli bukan berasal dari wilayah sekitar agen.

Salah satu warga Situbondo yang mengalami itu adalah  Asmawati. Ia mengatakan terpaksa ikut berdesakan karena sudah hampir 2 bulan kesulitan mendapatkan LPG 3 kg.

Di kios eceran pun, gas subsidi tersebut tak bisa ditemukan. Alhasil, saat pasokan ke agen turun langsung diserbu warga.

“Nggak ada kiriman, sudah hampir 2 bulan ini,” kata Asmawati kepada CNNIndonesia.

Warga Situbondo lainnya, Hosna mengaku sebetulnya bisa mudah mendapatkan LPG 3 kg asal warga yang membeli teratur dan berasal dari wilayah sekitar agen saja. Tapi, karena banyak pembeli yang datang dari kabupaten jauh, maka yang ada di sekitar malah tidak kebagian jatah.

“Sebenarnya tidak sulit (dapat jatah), cuma karena banyak orang ke sini dari kelurahan lain,” kata Hosna.

Sementara, di Lumajang, warga bahkan rela antre di depan agen LPG 3 kg sejak pukul 01.00 WIB ataupun 03.00 WIB untuk bisa dapat jatah. Pasalnya, sudah dua pekan ini warga kesulitan membeli LPG 3 kg.

Akibat kelangkaan ini, begitu stok LPG 3 kg datang, langsung ludes kurang dari satu jam.

“Kurang lebih dua mingguan itu waduh sulit, ini bagaimana ya, kita ini pukul setengah 3 kadang-kadang, kadang-kadang pukul 01.00 WIB di sini sudah menumpuk,” tutur Sokla, warga Lumajang.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengakui memang saat ini konsumsi LPG Subsidi 3 kg mengalami peningkatan sebesar 2 persen akibat libur panjang beberapa waktu lalu. Akan tetapi, Pertamina tetap berkomitmen untuk menjaga pasokan agar tetap aman.

“Kami tengah berupaya mempercepat penyediaan distribusi untuk mengatasi situasi ini. Kami memastikan ketersediaan LPG 3 kg tetap aman, dan diharapkan dalam satu minggu ke depan akan berangsur normal,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/7).

Nicke menjelaskan bahwa demi menjaga stok LPG, Pertamina telah melakukan pemantauan penyaluran LPG melalui Subholding Commercial and Trading, yaitu PT Pertamina Patra Niaga, serta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan dan penyaluran LPG 3 kg bersubsidi tepat sasaran.

“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan mengadakan operasi pasar. Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memerlukan operasi pasar. Langkah ini bertujuan agar pengelolaan stok LPG menjadi lebih efektif dan langsung sampai ke masyarakat,” ungkap Nicke.