Fasilitasi PKP pada Pelaku UMKM Difabel

Antar Daerah657 views

Inionline.id – Ada yang berbeda pada kegiatan Fasilitasi PKP oleh Dinas Koperasi UMKM Kabupaten kali ini. Karena seluruh peserta sebanyak 40 orang berasal dari unsur Difabel. Mulai dari Difabel Daksa, Difabel Rungu, Difabel Intelektual (seperti Autism, Grahita dan Down Syndrome), orangtua anak Difabel dan guru Difabel serta pemerhati Difabel.

Kegiatan ini digelar selama 2 hari, 17 – 18 Juli 2023 di hotel ACCRAM Puncak Bogor.

Pada pembukaan kegiatan, Asep Mulyana menyampaikan bahwa kegiatan Fasilitasi PKP untuk Pelaku UMKM Difabel ini bertujuan untuk memberikan Edukasi terkait UMKM sekaligus memfasilitasi Legalitas Usaha berupa sertifikat PKP sebagai dasar prasyarat pembuatan PIRT.

Kegiatan di inisiasi oleh M. Rizky salah satu anggota dewan dari Komisi II DPRD Kabupaten Bogor.

M. Rizky menambahkan, “Difabel memiliki hak yang sama dan kedudukannya setara dengan yang lainnya. Kami akan berupaya untuk memberikan kesempatan & peluang yang sama pada teman-teman difabel sehingga harapannya nanti semua bisa terwadahi dengan baik.”

Kegiatan fasilitasi PKP angkatan 5 ini di ikuti 40 orang dari 24 kelurahan/desa, antara lain dari Karadenan, Pabuaran, Cibinong, Harapan Jaya, Ciangsana, Cicadas, Gunung Putri, Gunung Menyan, Gunung Sari, Ciomas, Cibeteung Muara, Kali Suren, Cimanggis, Bojong Gede, Ciderum, Cinagara, Pasirlaja, Pasir Jambu, Cimandala, Pandan Sari, Cipayung, Cipayung Girang, Cipayung Datar dan Bojong yang berasal dari 12 kecamatan mulai Cibinong, Gunung Putri, Pamijahan, Ciomas, Ciseeng, Tajur Halang, Bojong Gede, Caringin, Sukaraja, Ciawi, Mega Mendung dan Kemang.

“Kegiatan kali ini adalah kolaborasi yang apik dari New Enterpreneur Society (NES) dan Yayasan DIFFABLE ACTION INDONESIA (YDAI) didukung oleh program inisiasi anggota dewan M. Rizky dari komisi 2 DPRD Kabupaten Bogor serta di wadahi oleh Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bogor sebagai fasilitator,” ujar Nurul Hababa dari NES.

“Sengaja kami baurkan peserta difabel dengan peserta non difabel yang merupakan pemerhati difabel agar tercipta inklusifitas diantara keduanya serta pembelajaran awal bahwa nantinya produk yang dihasilkan akan bersaing dengan produk dari pelaku usaha non difabel lainnya,” tambah Isna Sekjen DIFFABLE ACTION INDONESIA.

Materi hari pertama dipaparkan oleh 5 orang dari Tim Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten dengan tema Sanitasi for All, Peraturan Perundang-undangan Industri Pangan UMKM, Memilih dan Mendesain Kemasan dan Label Produk Pangan Industri Rumah Tangga, Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPB) dan Pentingnya Mengenal Keamanan Pangan.

Di hari kedua pemaparan materi dengan tema Bahan Tambahan Pangan dan Bahan yang Dilarang, Label dan Iklan dalam Kemasan dengan narasumber berasal dari Loka POM Kabupaten Bogor.

Dua peserta dari desa Gunung Menyan dan ddsa Gunung Sari kecamatan Pamijahan mengungkapkan kebahagiaanya karena telah diikutsertakan dalam kegiatan kali ini. “Sangat bermanfaat sekali bagi kami, untuk kami bisa lebih aman dalam memproduksi pangan,” kata Adelia. Neng Susilawati menambahkan, “meski rumah kami jauh, kami semangat untuk ikut karena kami sangat membutuhkan keilmuan pangan ini dan bonusnya dapat sertifikat PKP untuk menunjang usaha,”

Di akhir acara saat penutupan, H. Hendry Iskandar Kabid Fasilitasi UMKM dari Dinas Koperasi UMKM Kabupaten Bogor memyampaikan kebahagiaannya bisa menyaksikan semangat dan antusiasme peserta dari unsur Difabel pada Fasilitasi PKP angkatan ke 5 kali ini. “Insya Allah di tahun depan akan kami lanjutkan dengan beragam fasilitasi lainnya yang dibutuhkan pelaku UMKM untuk menjalankan usahanya,” tuturnya. (nai)