Tingkatkan Efisiensi dan Pelayanan Pelanggan, Digitalisasi Rantai Pasok Material Resmi Diaplikasikan di Seluruh Jawa Barat

Antar Daerah357 views

Bandung, Inionline.id – Dalam proses bisnis distribusi tenaga listrik, ketersediaan material adalah titik yang sangat krusial. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan efisiensi perusahaan, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat sejak awal Juni 2023 resmi mengimplementasikan aplikasi Material Return and Warehouse Inventory (MRWI), yang terintegrasi dengan Aplikasi Gudang Online ke seluruh wilayah Jawa Barat pada Selasa (06/06).

“Transformasi PLN pada sistem rantai pasok ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan PLN kepada masyarakat. Dengan digitalisasi sistem rantai pasok, maka setiap kebutuhan pelanggan, mulai dari keluhan, penyambungan baru, hingga tambah daya dapat dilayani dengan cepat dan tepat,” ujar Susiana Mutia, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat.

Susiana menjelaskan dengan adanya MRWI, material retur menjadi teroptimalisasi penggunaannya, material retur yang diterima oleh petugas gudang akan terinput dalam sistem yang komprehensif dan terintegrasi (membantu identifikasi dan pengelolaan material retur) sehingga petugas dapat memantau material retur secara real time. Material return sendiri adalah material hasil bongkaran yang dikembalikan di gudang dengan berbagai kondisi antara lain, material siap dipakai lagi, material yang dapat diklaim garansi ke supplier dan material rusak.

PLN UID Jabar telah mengimplementasikan MRWI di 17 UP3 dan 1 UP2D serta 92 ULP se-Jawa Barat. Saat MRWI diuji coba pada bulan April hingga Mei, total saving cost untuk UID Jawa Barat melalui implementasi MRWI ini mencapai 22,7 milyar rupiah.

Lebih lanjut, Susiana menegaskan bahwa PLN akan terus berupaya mengintegrasikan seluruh sistem digital yang berkaitan dengan material dan aset sehingga pengelolaan aset dapat dilakukan secara end-to-end hingga menciptakan optimasi nilai inventori.

“Ini semua merupakan wujud nyata komitmen kami terhadap transformasi PLN,” tutup Susiana.