Pengunjung PRJ Diimbau Naik Transportasi Umum Karena Area Parkir yang Terbatas

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Kepolisian mengimbau warga yang hendak mengunjungi Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2023 di JIExpo Kemayoran menggunakan transportasi umum. Imbauan tersebut guna menghindari lonjakan kendaraan di area parkir PRJ yang terbatas.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan lonjakan jumlah kendaraan para pengunjung berimbas maraknya parkir liar di sekitar JIExpo Kemayoran.

“Selain tak perlu kesulitan mencari tempat parkir, hal ini juga membantu untuk mencegah kemacetan,” ujar Komarudin, Senin (26/6).

Komarudin mengatakan masalah kantong parkir ini tak hanya terjadi di PRJ saja, tetapi hampir terjadi di setiap event atau acara yang digelar di Jakarta.

“Termasuk sekelas GBK sekali pun kesulitan kita masalah kantong parkir, sementara antusiasme masyarakat setelah pandemi yang begitu membludak, begitu ramai,” sambungnya.

“Kita enggak mungkin melarang orang ataupun membatasi orang yang misalnya di PRJ kantong parkir cuma 1.000, jadi cuma 1.000 yang boleh datang, kan enggak bisa juga,” ujarnya menegaskan.

Di sisi lain, Komarudin juga meminta warga yang mengalami aksi pungutan liar (pungli) atau pemerasan dari pihak-pihak yang menyelenggarakan parkir liar itu untuk melapor ke pihak berwajib.

“Karena kalau bicara masalah parkir ini kan seperti contohnya saya punya halaman, saya mau membantu orang. Kalau orang yang dibantu diparkirkan tidak keberatan kan enggak bisa kita apa apain,” ucap Komarudin.

“Kecuali dia diperas apalagi diancam harus sekian kalau enggak motor nya diambil atau enggak boleh keluar, nah itu masuk ranah pidananya,” sambungnya.

Komarudin menuturkan setiap hari pihaknya rutin melakukan evaluasi terkait pengamanan dan pengaturan PRJ. Salah satu tujuannya untuk mencari solusi kemacetan di sekitar lokasi imbas membludaknya kendaraan para pengunjung.

Komarudin mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar lokasi. Tujuannya, meskipun macet, namun kendaraan diharapkan tetap bisa melintas.

“Harus mengalir, meskipun memang ada perlambatan, yang penting aktivitas mengalir, yang mau ke PRJ silakan, termasuk aktivitas masyarakat sekitar harus berjalan,” pungkasnya.