Aparat Masih Negosiasi Bebaskan Kapten Philip, 2 Pekan Usai Video KKB

Berita057 views

Inionline.id – Aparat masih tetap mengedepankan upaya negosiasi untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sejak empat bulan belakangan.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go menyatakan tidak ada target waktu yang ditetapkan dalam negosiasi tersebut.

Negosiasi melibatkan pemerintah daerah hingga tokoh agama dan tokoh adat.

“Negosiasi tidak ada batas waktu. Masih terus dilakukan,” kata Donny saat dihubungi, Senin (12/6).

Philip disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Dalam video terbaru yang dirilis pada 26 Mei lalu, Pilot Susi Air itu menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.

Dalam video lain, Rumianus Wandikbo dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta negara-negara seperti Selandia Baru, Australia, dan negara-negara Barat untuk memulai pembicaraan dengan Indonesia dan separatis.

“Kami tidak meminta uang. Kami benar-benar menuntut hak kami untuk kedaulatan,” kata Rumianus.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya mengatakan pemerintah tidak akan melibatkan negara lain dalam membebaskan Philip.

“Kita tangani sendiri secara internal. Kita kebijakannya tidak boleh melibatkan negara lain. Ini internal kita, dan kita bisa melakukan itu,” kata Mahfud, Senin (29/5).

Menurutnya, jika pemerintah menerima bantuan dari baik dari negara lain atau LSM internasional, maka akan ada pihak lain lagi yang akan ikut campur, termasuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Apapun taruhannya tidak boleh internasional ke situ, karena kalau itu diiyakan, nanti akan merembet, ke PBB, ke mana. Ternyata ada ini, ada itu. Sehingga kita tolak setiap upaya campur tangan internasional yang disodorkan oleh LSM internasional yang datang ke kita,” katanya.