5 Orang Ditangkap Terkait Bungker Narkoba Ditemukan di Universitas Negeri Makassar

Inionline.id – Bunker narkoba yang ditemukan polisi di sebuah kampus di Makassar, ada di Universitas Negeri Makassar (UNM), Makassar, Sulawesi Selatan.

Hal ini diakui oleh Wakil Rektor III UNM Andi Muhammad Idkhan. Ia juga membenarkan lima orang diamankan polisi dalam kasus ini.

Namun menurutnya lima orang tersebut adalah alumni dan bukan mahasiswa aktif UNM.

“Alumni, apakah dari fakultas apa saya belum tahu. Yang jelas dari informasi, alumni UNM,” kata Andi Muhammad Idkhan, Sabtu (10/6).

Karena itu Idkhan membantah jika ada menyebut mahasiswa UNM terlibat atau ikut ditangkap.

“Setelah kami memantau mereka bukan mahasiswa UNM. Dia alumni UNM, tapi dalam kapasitas pemberitaan yang mengatakan mereka mahasiswa itu tidak benar,” ungkapnya.

Meski demikian, kata Idkhan pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari pihak kepolisian dugaan adanya oknum mahasiswa yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba di dalam kampus UNM.

“Kita tidak menutup kemungkinan apakah ada mahasiswa yang terlibat. Jika ada mahasiswa, maka pihak kampus akan memberikan dan melakukan pemecatan,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Komang Suartana mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan kelima orang terkait bunker narkoba di dalam kampus UNM.

Iya benar, ada lima orang ditangkap,” kata Komang, Jumat (9/6).

Meski demikian, Komang mengaku belum mengetahui pasti peran dari kelima orang tersebut yang telah diamankan.

“Saya belum dapat data lengkap dan baketnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba kepolisian daerah Sulawesi Selatan mengungkap temuan bunker penyimpanan narkoba di salah satu kampus di Makassar.

“Bunkernya semacam brankas penyimpanan sabu dan transaksi yang beredar dan keterangan terakhir sudah masuk 3 kg dan beredar cukup lama,” kata Direktur Narkoba Polda Sulsel, Kombes Pol Dodi Rahman, Kamis (8/6).

Sejauh ini Polda Sulsel masih mendalami dan mengejar jaringan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa di Makassar.

Dia menyebut bahwa pengendali peredaran di lingkup kampus tersebut berada di salah satu lembaga pemasyarakatan. Namun, dia belum mau merinci lebih jauh.

“Kita belum bisa ekspose jauh, karena kita sementara jaringannya. Ada jaringan ke Lapas itu, saya belum sebutkan dulu Lapasnya mana,” ungkapnya.

Dodi menyayangkan ada kampus yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan dan peredaran narkoba. Diharapkan pihak kampus bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mengidentifikasi para pelaku jaringan narkoba.

“Inilah mirisnya kondisi yang kita hadapi, ada kampus yang seyogyanya untuk pendidikan, malah dijadikan market peredaran narkoba. Mirisnya lagi, ada bunker, ada buku rekapnya, ada penyalurannya. Kita akan kejar, siapa di belakang semua ini,” kata dia.