Studi Oxford Ungkapkan Bahwa Semua Manusia Berasal dari Satu Nenek Moyang Asal Afrika

Iptek1357 views

Inionline.id – Sebelumnya telah muncul studi yang mengungkap bahwa semua manusia yang hidup saat ini dapat ditelusuri kembali ke satu nenek moyang yang sama. Namun, belum lama ini ada sebuah penelitian baru yang mungkin telah menemukan dari mana leluhur mereka itu berasal.

Penelitian ini dilakukan oleh para ilmuwan dari Oxford Big Data Institute, Universitas Oxford, Inggris. Mereka telah memetakan keseluruhan hubungan genetik di antara manusia untuk menciptakan silsilah keluarga yang lebih luas dan yang pernah ada.

Dengan menggabungkan data genom manusia modern dan kuno dari delapan basis data yang berbeda, para peneliti dapat membuat satu kesimpulan dan membuat silsilah keluarga besar. Hal ini dapat menunjukkan bagaimana urutan genetik seseorang berhubungan dengan yang lain menggunakan titik-titik genom.

“Pada dasarnya, kami merekonstruksi genom nenek moyang kami dan menggunakannya untuk membentuk jaringan hubungan yang luas,” kata pimpinan penelitian ini, Anthony Wilder Wohns.

Menariknya berdasarkan hasil penelitiannya itu, mereka dapat memperkirakan kapan dan di mana nenek moyang tinggal. Dilansir dari Indy100, Selasa (2/5), Wohns mengatakan bahwa nenek moyang paling awal teridentifikasi lokasi geografisnya adalah dari Sudan, Afrika.

“Nenek moyang ini hidup hingga dan lebih dari 1 juta tahun yang lalu. Jauh lebih tua dari perkiraan saat ini untuk usia Homo sapiens, 250.000 hingga 300.000 tahun yang lalu. Jadi sedikit genom kita telah diwarisi dari individu yang tidak akan kita kenali sebagai manusia modern,” kata dia.

Mereka menggunakan 3.609 data urutan genom individu dari 215 populasi dan sampel yang berkisar dari 1.000-an hingga lebih dari 100.000 tahun untuk penelitiannya.

“Kekuatan dari penelitian kami adalah bahwa itu membuat sangat sedikit asumsi tentang data yang ada dan juga dapat mencakup sampel DNA modern hingga kuno,” terang Wohns.

Data ini tidak hanya membantu memahami geologi manusia dengan lebih baik tetapi metode baru dapat membantu dalam penelitian lain, seperti kedokteran untuk mengidentifikasi risiko penyakit genetik.