Semakin Banyak Warna Merahnya, NASA Merekam Perubahan Suhu Bumi Sejak 141 Tahun

Iptek657 views

Inionline.id – Sebuah video viral di media sosial tentang perubahan warna Bumi akibat pemanasan global. Video yang diunggah di Tiktok memperlihatkan perubahan demi perubahan warna bumi yang awalnya biru menjadi semakin merah sejak tahun 1880 hingga 2021 atau dalam rentang waktu 141 tahun.

Kebenaran video yang viral, telah dicek kembali diakun YouTube NASA Scientific Visualization Studio yang berjudul ‘Global Temperature Anomalies from 1880 to 2021’
dan hasilnya sama. Video yang telah diupload sejak 18 Oktober 2022, menarik sebanyak 2 ribu penonton saat ini.

Dalam video itu, menunjukkan perubahan warna Bumi sejak tahun 1880 hingga tahun 2021. Terlihat Bumi mulai didominasi warna merah pada tahun 1984 dan kian merah hingga tahun 1990.

Pada tahun 2000, bagian selatan Bumi sempat kembali membiru namun itu hanya bertahan selama satu hingga dua tahun saja karena Antartika kembali berwarna merah di tahun 2003. Warna merah itu terus berlangsung konsisten hingga di tahun 2021. Malah di 2021, di posisi atas video, nampak warna Bumi semakin merah menyala.

Perubahan warna merah ini merupakan gambaran tentang pemanasan global. Semakin merah warnanya, berarti iklim Bumi kian ekstrem dari yang sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa fenomena ini mengacu pada perubahan suhu dan cuaca dalam waktu yang tidak singkat. Awalnya, perubahan ini terjadi karena variasi siklus Matahari. Namun sejak tahun 1800-an, PBB menyatakan perubahan iklim Bumi terjadi karena ulah manusia.

Aktivitas manusia yang dianggap sebagai faktor utama perubahan iklim Bumi adalah tindakan pembakaran bahan bakar seperti batu bara, minyak dan gas yang membuat suhu Bumi meningkat lebih panas.

Ternyata, pemanasan Bumi dan perubahan iklim ini masih terus berlanjut hingga saat ini.

Dilansir dari Climate.gov, Senin (29/5), tahun 2022 lalu Bumi menempati tahun keenam terpanas berdasarkan data suhu NOAA.

Suhu permukaannya mencapai hingga 0,86 derajat Celcius, lebih hangat dari rata-rata abad ke-20. Suhu di tahun lalu juga lebih hangat 1 derajat Celcius dari periode pra-industri tahun 1880 hingga 1900.

Jika pemanasan Bumi yang menyebabkan iklim terus berubah ini terus berlanjut hingga beberapa dekade ke depan, maka dilaporkan dari National Geographic, manusia akan mengalami berbagai dampak buruk yang harus dilewati. Seperti munculnya banyak penyakit baru, kekeringan hingga kekurangan air minum.