Operasi Bariatrik Jadi Jalan Terakhir Mengatasi Obesitas Ketika Program Diet Gagal Total

Kesehatan857 views

Inionline.id – Melawan obesitas atau berat badan yang berlebihan memang tidak mudah. Butuh kedisiplinan tinggi untuk menjalankan program diet, memperbaiki pola makan dan gaya hidup.

Ketika semua usaha dijalankan dan ternyata tak sesuai harapan, jangan bersedih. Pasalnya, di jaman yang modern dan canggih saat ini telah hadir metode pengurangan berat badan melalui operasi Bariatrik.

Apa itu Bariatrik dan siapa yang bisa melakukan operasi ini? Simak penggalan penjelasan berikut ini.

Seperti diketahui, berat badan yang berlebih berisiko mendatangkan beragam penyakit berat seperti jantung, hipertensi, diabetes tipe 2, henti napas saat tidur, dan lain-lain. Dengan menurunkan berat badan maka kamu juga menekan risiko munculnya masalah kesehatan lainnya.

dr. Handy Wing, Sp.B Subsp.BD (K) (Spesialis Bedah – Subspesialis Bedah Digestif) di RS EMC Alam Suteramenjelaskan operasi Bariatrik merupakan metode pembedahan yang bisa menjadi alternatif bagi seseorang untuk menurunkan berat badan, khususnya bagi mereka yang tergolong obesitas dan telah menjalani diet dan olahraga namun tidak berhasil menurunkan berat badan.

“Secara teknik, operasi bariatrik ini membantu penurunan berat badan pasien dengan cara intervensi dan modifikasi saluran pencernaan,” sebut dr. Handy Wing.

Jenis Pendekatan dan Operasi Bariatrik

Secara garis besar terdapat dua jenis pendekatan dari metode operasi Bariatrik ini.

Pertama, operasi restriktif. Jenis operasi ini bertujuan membatasi kemampuan tubuh dalam mengonsumsi makanan; hal ini dilakukan dengan mengecilkan ukuran lambung.

Kedua, operasi malabsorbsi. Jenis operasi ini bertujuan untuk mengubah proses penyerapan makanan. Operasi ini juga membypass bagian tertentu dari saluran pencernaan, sehingga operasi ini juga dapat membatasi kemampuan penyerapan kalori dalam tubuh.

Sementara itu untuk jenis operasi Bariatrik terbagi dalam 3 jenis.

1. Operasi Gastric Banding

Operasi ini termasuk metode restriktif. Operasi ini dilakukan dengan memasang cincin/band dari bahan silikon yang dapat diisi dengan air sehingga menjepit lambung menjadi lebih kecil, akibatnya konsumsi makanan menjadi sedikit. Cincin/band ini dapat disesuaikan dengan menambah atau mengurangi air yang dipompakan ke dalamnya. Namun kerugiannya penurunan berat badan yang terjadi tidak terlalu drastis.

2. Sleeve Gastrectomy

Operasi ini juga termasuk metode restriktif. Operasi ini mengecilkan dan memotong sekitar 80%-85% lambung pasien sehingga lambung nantinya berbentuk tabung dan hanya sebesar 15-20% ukuran normal. Hal ini membuat lambung pasien menjadi kecil, sehingga tidak bisa menampung banyak makanan. Operasi ini tergolong sederhana dan berisiko rendah, sehingga menjadi pilihan utama bagi pasien obesitas.

“Operasi ini mengurangi produksi hormon ghrelin yang mengatur nafsu makan. Keuntungan dari operasi ini adalah operasi ini tidak mempengaruhi usus, sehingga tubuh masih dapat menyerap nutrisi secara maksimal,” kata dr. Handy Wing.

3. Operasi Bypass Lambung

Jenis operasi ini menggabungkan metode restriktif dan malabsorbsi. Operasi ini membuat bypass dari bagian atas lambung langsung ke usus halus, tanpa melewati Bagian bawah lambung dan usus 12 jari. Perubahan hormon pun akan terjadi. Prosedur ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung lambung, serta membatasi penyerapan kalori dan nutrisi tubuh pasien. Operasi ini mencegah tubuh menyerap terlalu banyak nutrisi makanan, sehingga menghasilkan penurunan berat badan yang lebih baik dibanding metode lain.

“Operasi Bariatrik ini merupakan tindakan operasi yang sangat efektif, tetapi tidak menutup kemungkinan resiko adanya efek samping, seperti pasien dapat mengalami kekurangan zat gizi dan vitamin,” jelas dr. Handy Wing.

Kriteria Medis yang Harus Dipenuhi

dr. Handy Wing mengingatkan, operasi bariatrik bukan ditujukan untuk semua orang yang mengalami kelebihan berat badan.

“Ada kriteria medis tertentu yang harus dipenuhi. Biasanya tindakan ini disarankan dilakukan pada pasien yang tidak berhasil menurunkan berat badan dengan diet dan olahraga. Atau, disarankan pada pasien yang mengalami penyakit penyerta akibat obesitasnya,” jelasnya.

Kemajuan bedah bariatrik atau bedah obesitas merupakan suatu lompatan besar dalam penanganan kegemukan dengan hasil yang permanen. Terutama, bagi penderita obesitas parah yang biasanya berada pada fase terkritis dalam hidupnya karena segala metode tidak efektif. Dengan kemajuan pesat teknologi, teknik pembedahan menjadi semakin aman.

Lebih lanjut, dr. Handy Wing menyampaikan bahwa bedah obesitas bukanlah operasi kosmetik seperti liposuction atau sedot lemak pada timbunan di area tertentu tubuh kita tetapi pada bagaimana membatasi kalori yang dimakan atau diserap tubuh sehingga memperbaiki keseluruhan kondisi kesehatan kita.

Metode pengurangan berat badan melalui teknik operasi Bariatrik bisa menjadi solusi instan yaitu menjadi cara cepat dan efektif untuk pangkas lemak.

“Dengan memanfaatkan efek dari perubahan hormon pada penekanan rasa lapar, timbulnya sensasi kenyang, metode ini telah menjadi senjata yang ampuh untuk membantu pasien memulai dan memaknai hidup sehat yang positif,” sebutnya.

Untuk informasi lebih lengkap seputar operasi bariatrik, Anda dapat berkonsultasi secara langsung dengan dr. Handy Wing, Sp.B Subsp.BD (K) (Spesialis Bedah – Subspesialis Bedah Digestif) yang berpraktek di RS EMC Alam Sutera. Hubungi contact center RS EMC Alam Sutera di 150-789 atau whatsapp 02129119977.

Ikuti juga media sosial EMC Healthcare untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.