karena Insentif Belum Cair, Belasan Dokter RSUD Jambi Mogok Kerja

Antar Daerah1257 views

Inionline.id – Belasan dokter spesialis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chatib Quzwein Sarolangun, Jambi melakukan aksi mogok kerja, Senin (22/5) lantaran tunjangan tambahan penghasilan (TTP) belum cair.

Mereka mengeluhkan belum mendapatkan insentif itu sejak Januari 2023.

Sebelumnya sempat terpasang pengumuman yang bertuliskan “Mohon maaf poliklinik rawat jalan untuk sementara tidak dapat melayani pasien sampai batas waktu yang tidak ditentukan dikarenakan insentif/TPP dokter spesialis belum dibayarkan pemerintah daerah kabupaten Sarolangun sejak bulan Januari 2023 s/d sekarang.”

Sekda Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Endang Abdul Naser menyesalkan aksi mogok kerena itu karena mengakibatkan sejumlah pasien tidak mendapatkan pelayanan kesehatan.

“Pelayanan kesehatan kepada masyarakat menjadi terganggu. Sangat disayangkan,” katanya melalui sambungan telepon, Selasa (23/5).

Aksi mogok kerja itu memang sudah berakhir setelah proses mediasi sehingga pelayanan RSUD Chatib Quzwein Sarolangun. Kendati demikian, insentif untuk dokter spesialis belum cair.

Pemerintah Kabupaten Sarolangun sudah menyiapkan pembayaran insentif atau TTP untuk para dokter spesialis. Tetapi, pihak rumah sakit belum membuat draf aturan sebagai dasar pemerintah mencairkan insentif ini.

“Sudah tiga kali pemerintah mengirim surat ke rumah sakit. Namun, aturan teknis ini belum disampaikan kepada kami. Jadi kami tidak bisa bayarkan, karena tidak punya dasar hukum,” katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sarolangun, Kasyadi menyampaikan pihaknya belum menerima pengajuan pencairan TTP dokter spesialis. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu pengajuan tersebut.

“BPKAD sifatnya menunggu usulan dari RSUD. Jika usulan sudah masuk ke BPKAD dan syaratnya semua lengkap BPKAD baru bisa menerbitkan SP2D,” tuturnya.

Sudah diupayakan menghubungi Dirut RSUD Chatib Quzwain Sarolangun, dr Bambang Hermanto, untuk memperoleh keterangan. Namun, pimpinan rumah sakit itu belum memberikan jawaban.