Isi Pertemuan Jokowi dan 6 Ketum Partai di Istana Diungkapkan Sekjen PDIP

Politik657 views

Inionline.id – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons kritik kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait dugaan tidak netral dalam pemilu 2024.

Kritik bermula saat Presiden Jokowi yang mengumpulkan ketua umum partai politik di Istana Negara yang dikabaekan untuk konsolidasi Pilpres 2024.

Hasto menegaskan, pembicaraan antara ketua umum partai politik dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, tidak membahas soal politik praktis.

“Kan kita tidak berbicara tentang tokoh-tokoh (bakal capres-cawapres) kita tidak berbicara tentang politik praktis,” kata Hasto di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (8/5).

Hasto menyampaikan, dalam pertemuan itu, membahas tentang kebijakan yang berkesinambungan soal menghadapi tantangan bangsa ke depan. Dan hal itu dinilai wajar, agar pemimpin masa depan mampu mewujudkan visi ke depan.

“Sehingga dengan adanya kesepahaman itu dapat dibangun suatu dialog-dialog antar pimpinan partai politik. Sehingga di situ tidak dikerucutkan (soal nama bakal capres-cawapres) di istana,” ujar Hasto.

Dia menyebut, PDIP memiliki banyak pengalaman dalam menempatkan sesuatu baik urusan politik praktis, maupun urusan terkait kepentingan membangun bangsa dan negara. Dan itu juga menjadi sikap Presiden Jokowi.

Oleh karena itu, dia mengatakan yang dibahas di dalam pertemuan di istana adalah mengenai isu-isu kebangsaan yang menyangkut masa depan bangsa serta negara.

“Berbicara dengan demografi, bonus demografi, bagaimana ini memberikan suatu leverage dalam kemajuan Indonesia ke depan, itu kan merupakan suatu pembicaraan terkait dengan kepentingan negara,” terang Hasto.

“Tidak ada berbicara tentang orang per orang, yang terkait dengan pemenangan Pemilu 2024,” tegas dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bertemu dengan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5).

Ketua umum partai politik yang diundang adalah Ketum PDIP Megawati Soekarnoputro, Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas), Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto.