Alasan Jokowi Izinkan Ekspor Pasir Laut Dibongkar Menteri ESDM

Berita157 views

Inionline.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan ekspor pasir laut yang diizinkan adalah hasil sedimen atau pengendapan. Sedimen itu menyebabkan pendangkalan sehingga membahayakan alur pelayanan.

Ia menyebut di saluran-saluran tambang banyak terjadi pendangkalan sehingga mengganggu alur pelayaran. Jadi, ia tak melihat ada masalah dengan dibukanya kembali ekspor pasir laut.

“Karena sedimen itu kan bikin pendangkalan alur pelayaran, membahayakan alur pelayaran,” katanya di Istana KepresidenanĀ Jakarta, Rabu (31/5).

“Nah itu supaya bisa menjaga alur pelayaran maka didalami lagi (salurannya). Sedimen itu yang lebih bagus dilempar keluar daripada ditaruh tempat kita juga,” imbuhnya.

Ia tak menyangkal ekspor pasir laut bisa merusak lingkungan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya nanti ESDMĀ akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.

“Harusnya diawasi nanti,” kata Arifin.

Soal lokasi yang pasirnya bisa dikeruk, Arifin mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mempunyai datanya.

Ia menjelaskan kapal-kapal besar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi jadi mengalami keterbatasan lantaran adanya pendangkalan kedalaman. Akibatnya, kapal-kapal jumbo tidak bisa lewat dan pengusaha harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk pengangkutan.

Arifin belum mempunyai hitung-hitungan ekonomi terkait potensi ekspor pasir laut RI. Namun ia menilai pengendapan itu membahayakan pelayaran. Kalaupun sedimennya dikeruk, tentu ada biaya tambahan.

“Kalau itu mengendap, jadi apa? Sedimen saja dan membahayakan alur pelayaran. Kan dikeruk ada ongkosnya, ada nilainya dong. Makanya ada yang mau nggak? Supply-demand pasti ada.

“Singapura pasti butuh (impor pasir laut),” pungkasnya.