Kuliah Subuh Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat Bahas Soal Pemimpin dan Pelayan Umat

Politik857 views

Bogor, Inionline.id – Wakil Ketua DPRD Jabar Achmad Ru’yat memberikan tausiah subuh dalam event Kuliah Subuh Ramadhan Bersama PKS via zoom meeting, Jum’at (07/04/2023).

Mengambil tema pemimpinan dan pelayanan umat, tampak para tokoh DPD PKS Kabupaten Bogor hadir pada acara tersebut yaitu, Ketua DPD PKS Kabupaten Bogor Dedy Aroza serta mantan anggota DPR RI Sumanjaya Rukmandis.

Berikut kutipan kuliah subuh Achmad Ru’yat dalam acara tersebut :

Pada kesempatan di bada subuh ini saya diberikan amanah menyempaikan suatu sharing suatu diksuksi tentang pemimpinan dan pelayanan umat bapak ibu sekalian kepemimpan merupakan suatu amanah suatu tugas yang melakat pada manusia, melekat para risalah kenabian sejak Nabi Adam alaihissalam, nabi Idris, Ishak, Yakub sampai baginda besar muhkhulafaur rasyidinammad sallallahu alaihi wasallam, dan suri tauladan kepemimpinan adalah para nabi dan rasul, dan diskusi kita pada bada subuh ini adalah bahwa kepemimpinan sangat melekat dengan fungsi pelayanan bagaimana rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang luar biasa sepanjang kehidupannya melajat dengan peran dan fungsi pelayanan, sampai dalam situasi-situasi sulit kita mengenal betul bagaimana ungkapan rasulullah shallallahu alaihi wasallam kepada umatnya umati umati, bagaimana nasib umatku, kata rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Dan tentu sebelum lebih jauh bagaimana risalah para nabi, khulafaur rasyidin, para tabiin dan juga sampai kepada kita sekalian bahwa kita semua adalah pemimpin hadist hadits bukhari muslim, kullukum ra’in setiap kamu adalah pemimpin setiap kita adalah pemimpin di zoom online ini juga hadir istri saya termasuk saya juga pemimpin terhadap pasangan hidup saya begitu juga para yang hadir diforum ini seorang imam seorang penguasa adalah pemimpin baik dalam skala dunia skala internasioal maupun skala nasional bagaimana seorang kepala negara adalah pemimpin adalah rakyatnya, kepala negara adalah seorang pembuat kebijakan akan diarahkan kemana kebijakan pemerintah disuatu negeri, demikianpula para anggota DPR RI dalam konteks ke Indonesia pun adalah pemimpin dia adalah pembuat kebijakan bagaimana negara Indonesia ini akan dibawa kemana fungsi-fungsi pelayanan sangat tergantung kepada kesepakatan politik kepala negara bersama para anggota DPR RI secara kolektif kolegial bagaimana mengedepankan produk-produk prolegnas program legislasi nasional yang pro rakyat yang pro umat.

Kita saksikan sampai saat ini gelombang demonstrasi dari kalangan mahasiswa terus berlangsung di gedung DPR RI kenapa, karena dirasakan ada suatu produk undang-undang Cipta Kerja yang tidak pro pelayanan umat jadi hakikat kepemimpinan adalah lebih kepada bagaimana seluruh kebijakan-kebijkan formulasi undang-undang berpihak kepada pelayanan umat demikian pula dalam konteks provinsi khususnya Jawa barat demikian penting strategisnya seorang pemimpin seorang Gubernur kita PKS telah memberikan suatu kontribusi menawarkan menghidangkan pemimpin Gubernur berasal dari PKS bapak Kyai Haji Ahmad Heryawan beliau juga ketua umum organisasi besar di Jawa barat dan juga nasional PUI dan kita rasakan semua ditengah-tengah tugasnya beliau mengorbankan berbagai waktu, tenaga, fikiran untuk mengedepankan pelayanan umat saya sering menyaksikan terkadang sampai larut malam masih memanggil para aparatnya baik pejabat eselon II dan II untuk rapat digedung pakuan, untuk memikirkan bagaimana dalam kepemimpinannya terlah dibangun lebih dari 10 ribu ruang kelas baru bagaimana mengedepankan pembangunan memberikan subsidi setiap kobong pesantren di Jawa barat per unit dana insentif 100 juta demikian pula posyandu demikian pula berbagi kebijakan politik pembangunan Jabar selatan demikian sangat fenomenal dibangun akses wilayah Garut sampai Sukabumi sampai Pangandaran dan lain sebagainya.

Banyak produk-produk peraturan daerah dan sayapun masih mendampingi beliau ketika awal terpilih bagaimana membangun peraturan daerah ketahanan keluarga bagaimana membuat suatu produk peraturan daerah untuk memfasilitasi para difabel dan lainnya, begitu penting peran kepemimpinan  penguasa di tingkat Provinsi dan Jawa barat akan seperti apa sangat tergantung kepada kesepakatan politik saudara Gubernur bersama para anggota DPRD secara kolektif kolegial.

Sayapun secara emperik mengalami ketika pada periode 2019 di September saya dilantik saya datang ke berbagai lokasi dipemilihan ke Parung bertemu camat Parung, Pak Ru’yat tolong kami punya aspirasi bagaimana RSUD hanya ada di Leuwiliang, Cileungsi, Ciawi dan juga tentunya di Cibinong alhamdulillah pada tahun 2021 saya pimpin langsung rapat Paripurna penetapan pembangunan RSUD Parung didaerah Cogreg, ketika terjadi banjir bandang di Harkatjaya saya langsung datang kesana melihat langsung dan juga presiden PKS bantuan tentunya diberikan pada saat itu tapi karena infrastruktur sangat hancur banyak lahan yang menjadi aliran sungai pesantren juga rusak dan sehingga berikutanya saya pimpin rapat Paripurna diantaranya pembangunan jalan di Sukajaya Harkatjaya dengan anggaran 50 miliar dan akhirnya sekarang mengalami pembangunan betonisasi.

Banyak peristiwa ketika datang katakanlah ke Asamsi Akbar tokoh di Bogor Barat bagaimana pelayanan publik dirasakan jauh dari wilayah katakanlah Bogor Barat baik Jangsinga, Sukajaya dan seterusnya ke pusat pemerihtahan dimana Kabupaten Bogor dengan jumlah penduduk hampir menyentuh 6 juta dengan jumlah APBD 9 triliun itu demikan sangat berat melayani jumlah penduduk yang sangat besar, dan Kabupaten Bogor yang sangat besar jumlahnya dan terbesar di Indonesia oleh karena itu ada aspirasi pemekaran wilayah sehingga alhamdulillah dalam kepemimpinan saat ini telah diputuskan wilayah pemekaran Bogor Barat dengan suatu maksud untuk mendekatkan pelayanan masyarakat di Kabupaten Bogor begitupula untuk mempercepat pembangunan dengan kajian naskah akademik ibu kota di wilayah Cigudeg, ketika saya berkunjung ke rumah almarhum Aman daning beliau berpesan bagaimana pentingnya pemekaran wilayah Bogor Barat sehingga saya memimpin langsung rapat Paripurna bersama saudara Gubernur pak Ridwan Kamil kami berdua didepan pemimpin penetapan dan menanda tangani kesepakatan pemekaran Bogor Timur.

Sekarang yang terjadi kenapa belum dimekarkan karena memang kebijakan pemekraran harus diundangkan dan merupakan kesepatakan politik bapak presiden bersama DPR RI dalam bentuk Undang-undang pemerkaran wilayah sehingga saya selalu berkoordinasi dengan anggota Komisi II agar terus didesak moratorium bapak presiden untuk dicabut moratoriumnya sehingga pemekaran wilayah Bogor Barat, Timur dan juga kabupaten induk bisa terwujud ini sebagai suatu simbol bahwa kepemimpinan adalah fungsi pelayanan karena Jawa Barat penduduk hampir 50 juta jumlah kabupaten kotanya hanya 27 kabupaten kota sementara Jawa tengah Jawa Timur dengan penduduk 37 juta dengan penduduk dibawah Jawa barat jumlah kabupatennya 35 Jawa timur 38 demikian juga jumlah desa di Jawa barat jumlah desa sekitar 5 ribu desa sedangkan Jawa tengah, Jawa timur jumlah desanya 8 ribu desa sehingga anggaran dari dana desa ADD dari APBN itu demikian sangat tersebar di Jawa tengah dan timur sedangkan di Jawa barat perlu ada kebijakan pemekaran desa demikian pula pemerkaran kabupaten kota karena hal ini berdampak kepada pelayanan masyrakat pelayanan umat.

Demikian pula dalam konteks Kabupaten Bogor bahwa kepemimpinan di Kabupaten Bogor sangat strategis sehingga kenapa PKS hadir dengan suatu agenda memenangkan dalam suatu kontestasi baik di Pilkada kabupaten kota, provinsi maupun ditingkat Presiden karena kepemimpinan berdampak kepada pelayanan umat, demikan pula hingga tingkat kecamatan, desa, RW dan RT.

Demikian pula yang hadir disini adalah pemimpin para suami yang akan diminta pertanggung jawaban atas kepemimpinan terhadap pasangan hidupnya saya sering berpesan kepada teman-teman dimanapun berada dengan suatu pantun, bila sudah pakai sepatu jangan pula pakai kain, bila sudah punya yang satu jangan lirik-lirik yang lain ini penting kami sampaikan bagaimana seorang suami menerima dengan sempurna atas ketidak sempurnaan pasangannya bagaimana seorang suami memberikan kenyamanan kepada istrinya, tanggung jawab, kerja keras, tanpa mengenal lelah untuk dapat memberikan kenyamanan kepada pasangan hidupnya, demikian pula kepada anak-anaknya.

Kemarin ketikan saya mengikuti Musrenbang di Kabupaten Bogor di Gedung Tegar beriman dan saya diberikan kesempatan oleh plt Bupati untuk memberikan sambutan sebelum sambutan saya berdialog dan berbincang informal dengan kepala Pengadilan Kabupaten Bogor Siti Salbiah curhat pak Ru’yat gugatan perceraian di Kabupaten Bogor ditahun 2022 itu 10 ribu gugatan dan persidangan yang panjang dan diputuskan  8 ribu rumah tangga bubar,  jadi kalau dalam satu keluarga ada 3 anak berarti ada sekitar 24 ribu keluarga dimana anak-anak yang menyaksikan ayah ibunya berpisah dan ini pasti berdampak psikologis kepada kualitas anak-anaknya dan ini pasti akan diminta pertanggung jawabannya kemudian juga ibu Siti Salbiah menjelaskan di tahun 2021 ada 7 ribu keluarga bubar kemudian di tahun 2023 sampai akhir maret informasi yang masuk ke saya itu gugatan mencapai 3 ribu, ini penting kita cermati ini yang resmi melalui suatu proses yang formal kita tidak bisa membayangkan terjadinya perpisahan keluarga diluar proses formal yang disampaikan oleh kepala pengadilan agama Kabupaten Bogor.

tentu ini menjadi perhatian kita semua khususnya PKS karena PKS hadir dengan suatu platform keluarga yang saya baca di paltform PKS simpel sekali bagaimana di kepemimpinan keluarga memilki sutau platform yaitu keluarga yang harmonis dan sejahtera bagaimana suami bisa demikian memberikan kenyamanan kepada pasangan hidupnya demikianpula seorang istri akan diminta pertanggung jawabannya atas tentu keawajibannya sebagai istri didalam rumah tangga memberikan kenyamanan kepada pasangan hidupnya bagaimana kedua orang tua memberikan kenyamanan kepada anak-anaknya banyak peristiwa terjadi saat ini anak-anak mengalami keterasingan hidup dirumahnya banyak anak-anak yang mengalami depresi, beberapa waktun yang lalu saya berjumpa dengan tokoh di Tajurhalang bagaimana dia menangani pasien 80 orang anak-anak milenial karena tersandra karena interaksinya dengan dunia digital dimana memang setiap postingan di medsos ternyata ada yang memantau kemudian ada yang mengajak dialog di media sosial baik Facebook, Instagram dan seterusnya dari dialog tersebut anak-anak merasa nyaman kemudian berlanjut komunikasi di WA kemuidan video call sehingga anak tersebut tersanrda sehingga dia tidak bisa keluar video call kepada hal-hal yang sifatnya pribadi lagi dan seterusnya sehingga anak tersebut tidak bisa keluar dari pertemanan yang mengarah kepada tindakan patologis sosial kelainan sosial.

Ini semua menjadi tanggung jawab kita kepala rumah tangga suami menjadi pemimpin terhadap istrinya dan juga terhadap keluarganya demikian juga seorang istri dia menjadi pemimpin atas tanggung jawabnya karena seorang ibu adalah madrasah yang pertama bagi anak-anaknya ini sangat penting dan itu merupakan fungsi pelayanan, demikian pula seorang pembantu dia adalah pemimpin pada peran sebagai seorang assisten rumah tangga jadi semuanya akan diminta pertanggung jawabannya jadi berbicara kepemimpinan maka sangat inheren dengan fungsi pelayanan.

Didalam suatu konsep management sebagai alat bantu pelayanan kepada umat kepada pelayan masyarakat dikenal dengan suatu konsep customer satisfaction bagaimana kita bisa memberikan suatu kepuasan kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawab kita demikianpula bagaimana kita sebagai follower antara pemimpin dan follower, follower juga memberikan kepuasan customer satisfaction kepada pemimpinnya akhirnya saling memberikan kepuasan dan bilamana terjadi hambatan-hambatan komunikasi bilamana ada potensi ketidakpuasan maka yang kita kedepankan bukan menyalahkan orang lain tapi introspeksi kedalam diri kita boleh jadi ada layanan-layanan yang tidak memuaskan kepada orang yang kita tanggung jawabi sehingga berdampak kepada suatu hambatan-hambatan pola komunikasi hambatan-hambatan interaksi sosial.

Kita hidup diruang publik ruang sosial yang sangat dinamis kita sejak kecil dilatih oleh orang tua kita bagaimana hidup ini berjalan sebaiknya bagaimana seharusnya bagaimana yang seideal mungkin tetapi didalam ruang publik kita dihadapkan kepada suatu ekpresi sosial, ekspresi masyarakat ekspresi apapun yang ada di sekeliling kita yang bisa jadi tidak semuanya memuliakan kita tidak semuanya menyenagkan kita tidak semuanya menyenangkan kita itulah memang realita sosial dan kita harus mengelola ketika diahapkan kepada orang-orang yang mungkin menghambat kita, tetap berikan sesuatu perdamaian.

Jadi pemimpin itu bukan hanya mereka yang ada di DPR DPRD atau juga di Presiden, Gubernur, Wali Kota semua kita adalah pemimpin dan kita akan diminta pertanggung jawaban, dan yang terpenting adalah bagaimana kita memberikan suatu kepuasan kepada orang-orang yang terdekat terutama keluarga, dan bicara kepemimpinan yang paling puncak adalah kekuasaan dan akan dihadapkan kepada suatu eksternalitas baik positif maupun negatif.

Ketika kita dihadapkan dengan pujian eksternalitas mungkin adanya fasilitas dalam kepemimpinan seusatu yang mungkin membuat nyaman kita jangan kemudian terlena banyak orang-0rang yang sebelum mendapatkan suatu amanah tugas suatu kepemimpinan katakanlah kekuasaan demikian dikenal sebagai orang yang baik tapi begitu dia diberikan tanggung jawab amanah dengan berbagai fasilitas yang ada kemudian akhirnya hancur karena dia terjadi suatu penyalahgunaan wewenang dan seterusnya ini penting kami sampaikan dalam posisi apapun bahwa kita harus bisa mengelola eksternalitas sosial yang negatif menjadi postif dan ketika kita dihadapkan kepada eksternalitas positif semakin positif bukan kemudian hancur berantakan.

Apa yang terjadi hari ini adalah warisan dari para pendahulu kita Jawa barat dalam konteks PKS saat ini warisan darpida kepemimpinan Ustad Sumanjaya yang pertama kali menjadi ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera dan apa yang kita lakukan hari ini untuk kita wariskan kepada generasi yang akan datang kepemimpinan PKS Kabupaten Bogor ini yang dipimpin ustad Deddy Aroza merupakan warisan dari pemimpin sebelumnya dan apa yang kira formulasikan saat ini untuk kita wariskan kepada generasi-generasi yang akan datang.