Kemenag Imbau Masyarakat Tetap Berinfak di Masjid Setelah Gaduhnya QRIS Palsu

Headline, Nasional557 views

Inionline.id – Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau masyarakat tetap berinfak di masjid. Imbauan itu merespons ramai penipuan dengan modus menempel barcode QR Indonesian Standard (QRIS) palsu di kotak amal.

Kasubdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam Kemenag, Akmal Salim Ruhana meminta masyarakat memastikan rekening tujuan yang tertera di aplikasi pemindai barcode adalah rekening masjid, bukan nama orang.

“Umat atau jemaah masjid perlu lebih cermat saat hendak berinfak melalui QRIS. Cek nama rekening tujuan. Tentu sama dengan nama masjid, bukan nama seseorang. Pastikan hal itu,” kata Akmal dalam keterangan tertulis, Selasa (11/4).

Ia mengatakan aksi menempel barcode QRIS palsu tersebut merupakan tindak kriminal pencurian dana umat.

Akmal berharap kasus tersebut menjadi pelajaran bagi jemaah untuk lebih cermat, bukan dijadikan alasan untuk tidak berinfak di masjid.

Selain itu, Akmal berharap kasus tersebut dapat mendorong para pengurus masjid untuk terus meningkatkan penguasaan teknologi digital.

“Kasus ini mudah-mudahan memberi pelajaran untuk kita lebih waspada dan melek teknologi, bukan menjadi alasan enggan berinfak di masjid. Digitalisasi keuangan masjid (dengan penggunaan QRIS) yang berfungsi untuk transparansi keuangan masjid perlu terus diupayakan,” katanya.

Surabaya waspada

Masjid Nasional Al Akbar Surabaya mewanti-wanti jemaahnya terhadap kotak amal. Humas Masjid Al Akbar, Helmy M Noor mengimbau para jemaah agar selalu mengecek nomor rekening yang tersambung untuk mengantisipasi apabila ada kasus serupa.

“Jemaah kami imbau jika dalam QRIS tidak muncul tulisan di atas mohon untuk tidak dilanjutkan,” kata Helmy, Selasa (11/4).

Helmy mengatakan ada tiga model infaq di Masjid Al Akbar Surabaya. Yakni kotak amal manual, lewat transfer, dan lewat QRIS.

Sejak diberlakukan pada 2020, e-infaq atau bersedekah menggunakan QRIS belum menemukan permasalahan penggantian barcode oleh orang tak bertanggung jawab.

“Alhamdulillah tidak ada. Karena kami selalu monitor pada media QRIS yang tertempel,” ucapnya.