Ide-ide Teknologi Mencengangkan Ini akan Mengubah Dunia

Iptek257 views

Inionline.id – Teknologi bergerak tanpa henti di dunia modern. Terkadang, terasa seperti setiap hari ada teknologi dan inovasi baru yang akan mengubah masa depan selamanya. Misalnya saja ChatGPT. Baru dibuka November 2022, Januari 2023 teknologi itu begitu booming.

Saking boomingnya, ChatGPT sampai-sampai ditakuti ilmuwan ketika sudah mencapai titik kesempurnaan. ChatGPT merupakan teknologi yang dibuat OpenAI berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Selain ChatGPT, ada ragam teknologi yang akan berkembang pada masa depan. Berikut adalah teknologi-teknologi yang bakal berkembang seperti dilansir dariĀ ScienceFocus, Minggu (11/2):

Necrobotics

Sebuah tim peneliti dari Rice University mengubah laba-laba mati menjadi seperti robot gripper untuk mengambil benda lain. Untuk mencapai ini, mereka mengambil seekor laba-laba dan menyuntikkannya dengan ramuan tertentu.

Ini bekerja karena laba-laba menggunakan hidrolika untuk memaksa hemolimf mereka ke anggota tubuhnya sehingga membuatnya memanjang.

Saat ini konsep masih dalam tahap awal, namun tak menutup kemungkinan hewan mati digunakan untuk sains lebih lanjut.

Baterai Pasir

Teknologi ini dimulai dari hasil temuan beberapa insinyur di Finlandia yang menemukan cara untuk mengubah pasir menjadi baterai raksasa.

Baterai pasir ini terbuat dari 100 ton pasir yang dimasukan ke dalam wadah baja berukuran 4 x 7 meter lalu dipanaskan melalui energi angin dan matahari.

Panas yang dihasilkan dari baterai raksasa ini dapat didistribusikan untuk memberikan kehangatan pada bangunan di daerah terdekat, energi yang dihasilkan juga dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama.

Exoskeleton

Exoskeleton telah eksis selama 10 tahun terakhir, seiring berjalannya waktu inovasi ini menjadi lebih mengesankan. Atlas 2030 merupakan inovasi Exoskeleton medis paling canggih yang dirancang khusus untuk anak-anak.

Meskipun belum tersedia secara komersial, teknologi ini dapat membantu anak-anak di masa depan. Ini dapat membantu anak-anak dengan penyakit neuromuskular yang parah, hingga cerebral palsy.

Melontarkan Satelit ke Luar Angkasa

Siapa yang menyangka bahwa cara terbaik mengirim satelit ke luar angkasa adalah dengan ketapel. Ini bukan ketapel pada umumnya, tapi cara kerjanya mirip.

Perusahaan SpinLaunch berinovasi membawa satelit ke luar angkasa dengan menggunakan energi kinetik alih-alih bahan bakar kimia yang ditemukan dalam roket pada umumnya.

Teknologi menggunakan tabung peluncuran besar yang mampu memutar muatan pada 8.000km/jam dan 10.000G. Perusahaan tersebut telah menandatangani perjanjian dengan NASA dan sekarang sedang menguji sistem ini.

Penerbangan Supersonik Bebas Bising

Teknologi yang akan diuji akhir tahun ini adalah pesawat supersonik ‘tenang’ X-59 NASA yang akan uji terbang pertamanya di Pusat Penelitian Penerbangan Armstrong.

Pesawat ini telah dirancang khusus untuk mengontrol aliran udara di sekitar pesawat saat terbang, dengan tujuan untuk mencegah ledakan sonik yang mengganggu sistem pendengaran.

Jika uji coba ini berhasil, badan antariksa akan melakukan uji terbang lebih lanjut di atas daerah berpenghuni untuk mengukur respons publik terhadap pesawat pada tahun 2024.

Tulang Cetak Berbasis 3D

Perusahaan Ossiform merupakan spesialis dalam pencetakan 3D di bidang medis. Rumah sakit cukup melakukan MRI yang kemudian dikirim ke Ossiform untuk dibuat model 3D dari implan khusus bagi pasien yang membutuhkan.

Yang istimewa dari tulang cetak 3D ini adalah karena penggunaan trikalsium fosfat, tubuh akan merombak implan menjadi tulang vaskularisasi. Itu berarti mereka akan memungkinkan pemulihan penuh fungsi yang dimiliki tulang yang digantikannya.

Robot Pembaca Otak

Teknologi ini berasal dari para peneliti di Institut Teknologi Federal Swiss Lausanne (EPFL). Para peneliti ini berhasil menciptakan jalan keluar bagi pasien tetraplegic (mereka yang tidak dapat menggerakkan tubuh bagian atas atau bawah mereka) untuk berinteraksi dengan dunia.

Teknologi ini sudah di tes dengan hasil lengan robot berhasil merespon tugas-tugas sederhana seperti bergerak. Algoritma akan menafsirkan sinyal dari otak menggunakan tutup EEG dan secara otomatis menentukan kapan lengan robot perlu bergerak atau tidak.

Seiring waktu algoritma kemudian dapat menyesuaikan dengan preferensi individu dan sinyal otak. Di masa depan, teknologi ini bisa saja mengembangkan kursi roda yang dikendalikan oleh otak atau mesin bantuan untuk pasien tetraplegic.