Dosen UMM Membagikan Solusi Majukan SDM Tanpa Masuk Sekolah Jam 5 Pagi

Pendidikan257 views

Inionline.id – Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Akhsanul In’am, menilai kebijakan masuk sekolah jam 05.00 pagi di NTT tidak tepat.

Dia mengatakan ada banyak solusi lain yang bisa ditempuh bila ingin memperbaiki dan mencetak sumber daya manusia (SDM) berkualitas seperti keinginan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.

In’am menuturkan beberapa di antaranya, seperti memaksimalkan potensi masing-masing siswa dengan berbagai program, memberikan perhatian lebih, hingga apresiasi tinggi bagi mereka yang berprestasi. Selain itu, memberikan beasiswa maupun fasilitas yang lebih mumpuni.

“Di beberapa negara, siswa diberikan fasilitas yang baik sehingga mampu memaksimalkan potensi. Baik mereka yang baik dalam akademik maupun non akademik. Hal itu tentu memudahkan mereka untuk berkarya dan menumbuhkan semangat belajar,” papar In’am, Selasa, 7 Meret 2023.

Dia menyebut mayoritas masyarakat NTT bukan muslim yang terbiasa bangun salat subuh sehingga kebiasaan itu akan sulit diubah dalam waktu relatif singkat.

“Jika hal ini diterapkan pada seorang muslim mungkin tidak menjadi masalah, ya. Tapi di NTT kan banyak non-muslim juga sehingga menurut saya toleransi juga harus dipikirkan,” kata In’am.

In’am menilai kebijakan itu juga dapat membahayakan siswa. Sebab, keadaan masih gelap gulita yang memperbesar kemungkinan kecelakaan.

Dia menyebut pada rentang pukul 05.00-05.30 WITA, banyak siswa masih kesulitan mendapat transportasi umum ke sekolah. Sehingga, kebijakan ini tidak begitu efektif.

Idealnya, kata dia, pelajaran dimulai pada pukul 06.30 pagi. Hal itu lantaran siswa telah siap menerima pengetahuan baru serta langit sudah terang.

In’am menyarankan bila pemprov NTT tetap ingin masuk pukul 05.30 WITA, perlu memberlakukan jam malam. Hal ini agar siswa tidak keluyuran di kafe dan sejenisnya dan dapat bangun lebih segar di pagi hari.

Selain itu, membangun asrama untuk siswa juga bisa menjadi solusi. Sehingga mereka lebih aman, tertib, dan dapt mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.

“Jika kebijakan masuk jam 05.30 WITA disandingkan dengan asrama, saya kira akan bisa berjalam lebih efektif dan baik,” tutur dia.