Soal Biaya Kereta Cepat Bengkak Rp18 T, Jokowi Akhirnya Buka Suara

Ekonomi457 views

Inionline.id – Presiden Jokowi merespons pembengkakan biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Ia mengatakan apapun yang terjadi pemerintah akan tetap melanjutkan proyek itu. Ini karena, pemerintahannya sangat pro dengan moda transportasi massal.

“Kita ini harus pro kepada transportasi massal. Hati-hati, jangan pro pada kendaraan pribadi sehingga yang namanya MRT, LRT, kereta api, kereta api cepat itu menjadi sebuah keharusan bagi kota besar, agar moda transportasi terintegrasi dari kota ke kota agar orang tak cenderung ke mobil pribadi,” katanya di Jakarta, Kamis (16/2).

Biaya pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung bengkak. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan berdasarkan kesepakatan akhir antara Indonesia dan China pembengkakan biaya (cost overrun) Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp18,24 triliun (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

“Kita sepakat dengan angka cost overrun US$1,2 billion (miliar). Ini yang sedang kita rapikan,” ujar Tiko, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (13/2).

Menurutnya, beberapa item yang sedang dikaji adalah pajak, clearing frequency, dan lain sebagainya. Meskipun, terkait angka sudah mencapai kata sepakat.

Lebih lanjut, pembengkakan cost overrun akan dibahas ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan komite. Sehingga, diharapkan dalam satu hingga dua minggu ke depan, angka tersebut sudah final.