Bekasi, Inionline.id – Rencana pembangunan MRT hasil kolaborasi Pemerintah Daerah Provinsi Jabar, Pemdaprov DKI Jakarta, dan Pemda Kota Bekasi yang disepakati di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 17 Februari 2023 kemarin mendapat komentar dari anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Asep Arwin Kotsara.
Menurutnya, pembangunan MRT ini dinilai terlambat, beberapa faktor menjadi catatan Asep Arwin Kotsara diantaranya Harga lahan yang sudah mahal, serta hambatan-hambatan pada proses pembangunannya nanti.
“Lebih baik telat daripada tidak sama sekali, MRT itu mungkin terobosan yang bagus, hanya implementasinya tidak akan semudah itu terutama dimasalah lahan, kalau tata kotanya sudah bagus memang keren, dan memang negara-negara maju sudah MRT,” tukasnya.
Kemudian Asep Arwin juga menambahkan bahwa moda transportasi yang efektif dan modern memang adalah yang berbentuk kereta.
“Tidak bisa dengan bus, karena sekali mengangkut itu kereta setiap gerbong per-satu gerbongnya bisa sekian ratus orang, kalau bus semakin banyak bus polusi semakin banyak kemacetan lebih banyak, jadi negara yang sudah berkembang maju itu trasportasi massa mereka kereta,” ungkapnya.
Lalu Asep Arwin bersama Komisi IV DPRD Jabar juga mengaku telah melakukan rapat kajian bersama Dinas Perhubungan Jawa Barat dimana hasilnya menunjukan bahwa moda transportasi massal terefektif di darat adalah kereta.
“Yang terbaik transpotasi massal adalah kereta dan nanti akan berkaitan lagi, tapi dari pada tidak interkoneksi dan sebagainya,” imbuhnya.
Politisi yang lama menghabiskan waktu di Jepang ini juga menyinggung soal kebiasaan bahwa kedepannya diharapkan masyarakat Jabodetabek juga bisa seperti orang Jepang yang mengedepankan transportasi umum seperti kereta guna mengurangi tingkat kemacetan.
