Ragam Keluhan Mencuat di Reses Anggota DPRD Provinsi Jawabarat. H. Supono : Siap Kita Perjuangan Agar Dapat Teratasi

Antar Daerah657 views

Bogor, Inionline.id – Pada Reses Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Supono, dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) VI (enam), Kabupaten Bogor, dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor pada Kamis 16 Februari 2023 menampung beragam aspirasi.

Dari ragam spirasi yang disampaikan para audiens dalam Reses Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Supono, diantaranya terkait hal pendidikan, pertanian dan kesejahteraan, dalam hal ini Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Supono menyampaikan bahwa hal tersebut wajar dikeluhkan oleh masyarakat, lantaran hal itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat.

“Saya kira gini ya, masyarakat itu banyak kebutuhan dasar yang memang belum dapat dipenuhi secara maksimal, seperti tadi masalah irigasi,” Ungkap Supono kepada awak media.

Pasalnya, Lanjut politisi dari Fraksi PAN, dari beberapa daerah, banyak irigasinya yang rusak atau yang tidak produktif dan akhirnya di keluhkan.

“Karna Bogor ini kan tekstur wilayah tofografinya tadi itu kan berbukit dan banyak tanggul penahan tanah nya rusak.” Ujar Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Supono.

“Akan tetapi tentunya ini akan kita akselerasikan untuk bisa di perhatikan karena ini ada keterkaitan ketersediaan anggaran yang erbatas. mudah-mudahan di yang akan datang, karena ini akan kita perjuangkan, sehingga merata lah utamanya di Kabupaten Bogor bisa teratasi.” Tukasnya.

Lebih lanjut, hal tersebut disambut baik oleh Kepala Desa (Kades) Cijujung, Hapit Priatna, yang pun sangat berharap permasalahan irigasi yang mengairi puluhan hektare sawah dapt segera diatasi.

Pasalnya, hal tersebut diakui Kades Cijujung, Hapit Priatna, telah diajukan sedari tahun 2020 kemarin, namun sampai dengan saat ini belum tersentuh pihak terkait.

“Sebenarnya, pengajuan perbaikan bendungan Leuwi Cina dari tahun 2020 ya, sampai sekarang pun belum ada penanganan. saya pun tidak tau kendala nya dari mana, tapi pengajuan terus berjalan karna memang mayoritas penduduk kami petani.” Paparnya penuh harap.