Alami Peningkatan Kasus Diabetes Anak di Kota Surabaya

Antar Daerah357 views

Inionline.id – Sebanyak 184 anak di Kota Surabaya dinyatakan terkena Diabetes Mellitus (DM) sepanjang 2022. Jumlah itu kini bertambah 4 anak di awal 2023 ini.

Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya, mencatat pada 2021 sebanyak 176 atau 2,2 persen anak-anak usia 15-18 tahun terkena diabetes.

Lalu tahun 2022, tercatat naik, sebanyak 184 atau 2,3 persen anak-anak terkena penyakit itu. Sedangkan pada Januari 2023 ini, sudah terdapat 4 kasus.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, pun mengingatkan para orang tua di Surabaya agar mengawasi pola makan anak-anaknya untuk mencegah diabetes pada anak.

Salah satunya, kata Eri, menghindari konsumsi makanan cepat saji atau junk food secara berlebihan.

“Pemkot Surabaya menyampaikan agar anak-anak jangan jajan di luar sekolah, harus di kantin. Karena yang jual adalah UMKM atau warga Surabaya yang masuk (bergabung) di UMKM. Lalu Dinas Kesehatan (Dinkes) juga mengontrol apa saja makanan yang ada di sekolah,” kata Eri, dalam keterangannya Jumat (17/2).

Menurut Politikus PDI Perjuangan (PDIP) ini, makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak haruslah makanan higienis dan bergizi.

“Kalau beli di luar ya makanannya sudah tidak lagi sehat dan higienis, serta kandungan-kandungannya tidak bisa dikontrol. Ini yang penting bagi orang tuanya, karena konsumsi mereka itu jadi tanggung jawab orang tua juga,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Nanik Sukristina mengatakan peningkatan jumlah kasus diabetes pada anak di Surabaya ini tak lepas dari skrining kesehatan yang dilakukan masyarakat.

“Hal ini dikarenakan adanya peningkatan skrining kesehatan pada populasi anak, sehingga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatannya dan secepatnya bisa diketahui lebih awal adanya diabetes di usia anak,” kata Nanik.

Nanik menjelaskan, penyebab Diabetes Mellitus pada anak dikarenakan pola makan yang tidak sehat atau sering mengonsumsi makanan siap saji, malas beraktivitas, dan faktor genetik atau keturunan.

“Tanda anak-anak yang terjangkit Diabetes Melitus diantaranya adalah mudah kelelahan, berat badan turun, selalu merasa lapar atau haus, sering buang air kecil terutama malam hari, ada gangguan penglihatan, dan napas terasa berat,” ujarnya.